Melansir Halodoc.com, Body Dysmorphic Disorder (BDD) atau Gangguan Dismorfik Tubuh merupakan gangguan mental yang membuat seseorang mempersepsi dirinya cacat dalam hal penampilan fisik. Penderita BDD tidak dapat berhenti memikirkan kekurangannya yang membuat mereka terobsesi untuk 'membenarkan' penampilannya.
Meskipun Fox terlihat sebagai individu yang percaya diri, tapi sebenarnya ia merasa penampilan fisiknya tidak pernah cukup. Walaupun demikian, ia tidak memberitahu secara detail hal apa yang paling mengganggunya tentang penampilannya.
"Ya, saya menderita dismorfia tubuh. Saya memiliki banyak insecurities yang mendalam,” kata Fox dalam wawancaranya bersama British GQ Style.
Megan mengungkapkan sudah lama mengalami rasa tidak percaya diri (insecure) terhadap penampilan fisiknya. Ia menjalani hidupnya dengan perasaan tersebut setiap harinya. Namun menurutnya titik puncak ia merasa insecure ketika Fox membintangi film Jennifer’s Body.
"Bukan hanya film itu, itu setiap hari dalam hidup saya, sepanjang waktu, dengan setiap proyek yang saya kerjakan dan setiap produser yang bekerja dengan saya. Itu mendahului titik puncak bagi saya,” kata Megan Fox kepada Entertainment Tonight.
Fox mengalami masa kelam dalam menghadapi Gangguan Dismorfik Tubuh. Ia merasa tidak ingin terlihat di depan umum karena rasa takut akan diejek atau dicemooh oleh orang-orang. Sebagai akrtis dan model, bahkan Fox sampai tidak ingin mengambil foto, tampil di majalah, atau pun menghadiri acara yang dipenuhi selebriti.
"Saya tidak ingin terlihat, saya tidak ingin harus mengambil foto, tampil di majalah, berjalan di karpet. Saya tidak ingin terlihat di depan umum sama sekali karena rasa takut, dan kepercayaan, dan kepastian mutlak bahwa saya akan diejek, atau diludahi, atau seseorang akan meneriaki saya, atau orang-orang akan melempari saya dengan batu atau kejam kepada saya hanya karena saya keluar," lanjutnya.
(Aulya Syifa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News