Banyak yang penasaran kenapa Prilly menjadi dosen praktisi di tengah-tengah jadwalnya yang padat. Ia pun menjawab penasaran masyarakat.
“Sebenarnya jadi guru tuh cita-cita dari dulu kan, cuma emang nggak kepikiran dosen sih. Kepikirannya tuh kayak guru SD atau guru TK karena aku suka banget sama anak kecil cuma dikasih kesempatannya jadi dosen,” kata Prilly Latuconsina.
Prilly menjadi dosen melalui program praktisi mengajar dari pemerintah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Menurutnya, hal ini adalah salah satu pencapaiannya. Lantaran, hal tersebut tidaklah mudah sebab ia tidak menggunakan privilege-nya sebagai selebritas untuk menjadi dosen di UGM.
“Pastinya sebuah pencapaian juga karena tidak mudah untuk jadi dosen. Dan aku kan juga daftarnya tidak menggunakan privilege aku sebagai artis ya,” kata Prilly.
Prilly mendaftar program praktisi mengajar Kemendikbud secara formal. Mulai dari mengirim Curriculum Vitae (CV), mengikuti online test, hingga mendapat tawaran.
Tawaran yang didapat bukan hanya dari UGM, namun juga ada beberapa tawaran dari kota lain. Hanya saja, ia memilih UGM karena lebih dekat sehingga memudahkannya untuk manajemen waktu.
“Karena nggak terlalu jauh-jauh banget. Ada beberapa tawaran dari kota lain cuma aku takut nggak bisa komit karena terlalu jauh. Kalau Jogja kan nggak terlalu jauh. Kalau nggak bisa naik pesawat, kan bisa naik kereta,” jelasnya.
Sebagai informasi, Prilly Latuconsina mengambil kelas short-term, di mana dalam satu mata kuliah hanya mengajar dua kelas. (Sherviana)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id