Foto: dok.MI / MI / Immanuel Antonius
Foto: dok.MI / MI / Immanuel Antonius

Lola Amaria

Presentasi Tanpa Hasil

Media Indonesia • 05 April 2017 10:41
medcom.id, Jakarta: Selain mesti piawai berkolaborasi dengan pemain dan kru, sineas Indonesia harus pandai menyiasati tantangan pendanaan produksi film. Bahkan, tantangan itu, menurut sutradara Lola Amaria, 39, jadi pekerjaan rumah paling penting sebelum ide direalisasikan dalam gambar dan suara.
 
Lola mengaku merasakan betul tantangan itu ketika menggarap film Labuan Hati yang akan tayang di bioskop mulai esok hari. Tema tentang tiga perempuan dengan latar dan masalah berbeda yang bertemu di Labuan Bajo, kawasan di Nusa Tenggara Timur yang menjadi penghubung para pelancong dengan pulau-pulau eksotis, salah satunya Pulau Komodo, didukung penuh oleh Nivea Sun, merek kosmetik asal Jerman. Namun, sayangnya Lola tak mendapat bantuan serupa dari pemerintah yang tengah menjagokan Labuan Bajo sebagai pemikat pelancong dalam dan luar negeri, bahkan diberi predikat Bali baru.
 
"Beberapa kali presentasi, tapi hasilnya enggak ada. Dukungan hanya ada dari produk-produk pelindung matahari ini, ya kita upayakan seoptimal mungkin. Nanti dalam film tampilannya juga enggak ganggu dan natural, dalam komposisi yang wajar. Yang paling pasti, kami terbantu banget dengan adanya produk ini karena setiap hari syuting di pantai bahkan bawah air. Jadi kalaupun tanning, kulitnya tetap glowing," ujar Lola dalam penayangan perdana Labuan Hati, Jumat (31/3).

Menyelam bebas
 
Lola menggandeng tiga perempuan yang dikenal sebagai pesohor yang juga penyuka aktivitas di alam, yakni Kelly Tandiono, Nadine Chandrawinata, serta Ully Triani.
 
Istimewanya, aktris-aktris yang terbiasa menyelam scuba, di film ini diharuskan menjalani syuting di bawah air dengan teknik bebas, tanpa alat. Latihan pun dilakukan, terutama Ully Triani, selama lebih dari satu bulan dengan menyelam di kolam renang, setiap hari, nyaris tanpa putus. Beberapa pemain bahkan terkena sanksi puasa bicara sehari karena terlalu sering bercanda.
 
Alhasil, Lola pun dijuluki sutradara galak. "Habis, kalau enggak digalakin bisa-bisa gagal terus ambil gambarnya. Di dalam air bahkan ada penjaga khusus yang menjaga agar Kelly dan Ully enggak main-main dan jadinya enggak sengaja masuk frame. Itu pernah kejadian dan bikin repot, kan," ujar Lola.
 
Labuan Hati, kata dia, sebagian besar memang dilaksanakan di luar ruangan dengan matahari yang terik dan panas. Tim film bahkan harus tinggal di kapal selama tiga pekan. Sinar matahari Indonesia Timur yang hangat dan menyengat terus mendampingi mereka hingga syuting di puncak bukit. Juga saat mereka mengeksplorasi pulau-pulau yang jadi habitat sang naga kebanggaan Indonesia, komodo. "Berdus-dus produk yang kami habiskan sih karena benar-benar mandi matahari. Jalan-jalan dan beraktivitas lainnya di Indonesia yang tropis memang harusnya nggak membuat kita antimatahari, dinikmati dan diantisipasi saja sih karena kan salah satu yang paling cantik di Indonesia, ya pantai dan mataharinya itu."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan