Barry Likumahuwa dan Sari W. Pramono (Foto: Medcom/Ratu)
Barry Likumahuwa dan Sari W. Pramono (Foto: Medcom/Ratu)

Dewan JakJazz Ingin Musik Jazz jadi Ekstrakurikuler Sekolah, Dimulai dari Jakarta

Agustinus Shindu Alpito • 24 September 2025 18:16
Jakarta: Dewan direktur JakJazz 2025 ingin menambahkan genre musik jazz sebagai salah satu ekstrakurikuler di sekolah. Sari Pramono selaku Chairman JakJazz 2025 dan para dewan direktur berupaya mengenalkan musik jazz kepada generasi baru. Hal ini diungkapkan melalui acara makan siang bersama pers bertajuk “JakJazz Intimate Media Luncheon” yang diadakan di Kemang, Jakarta pada Rabu pagi (24/9).
 
Sari mengatakan kepada rekan media bahwa mereka tidak ingin JakJazz sebagai acara satu kali saja. Akan tetapi, Tim JakJazz ingin melestarikan musik jazz melalui para generasi baru sesuai dengan tema mereka, “Respecting the Legacy, Empowering the Youth.” 
 
“Tapi, tentunya di tahun depan, kita punya banyak rencana supaya (JakJazz) tidak hanya one time festival, tapi ada kelanjutannya,” ungkap Chairman JakJazz 2025.
 

Tim JakJazz 2025 akan mencoba memasukkan musik jazz sebagai mata pelajaran ekstrakurikuler di sekolah-sekolah. Tommy Maulana, sekaligus direktur festival JakJazz 2025, mengatakan kepada tim Medcom bahwa sudah ada dua sekolah menengah atas (SMA) swasta yang membuka diskusi dengan mereka. Hal ini pun turut didukung oleh Pemprov DKI.
 
“Ada proyek yang kita jalankan di sekolah-sekolah, yaitu ekskul jazz, sudah ada beberapa sekolah yang kita arrange,” tutur Sari.
 
Integrasi musik jazz ke dalam ekstrakurikuler sekolah digagas oleh direktur musik mereka, Barry Likumahuwa. Ia ingin generasi muda mulai mengenal jazz dengan harapan mengembangkan kreativitas, komunikasi serta improvisasi.
 
“Ini nanti dikepalai oleh Mas Barry, kita ingin generasi muda untuk mulai mengenal musik (jazz),” ujar Sari. Lanjutnya, “musik diharapkan bisa mengembangkan kreativitas dan komunikasi serta improvisasi.”
 
Barry pun menambahkan agenda integrasi musik ini akan menggandeng generasi muda mulai tahun depan. Ia ingin mengembalikan jazz ke akarnya, dimulai dari anak muda melalui ekstrakurikuler dan workshop.
 
“Mengenalkan jazz ke masyarakat dan memasyarakatkan jazz melalui anak muda,” ucap Barry tentang motivasi menjalankan proyek ini.
 
 
Setelah vakum sejak tahun 2019, JakJazz tahun ini kembali membawa tema “Respecting the Legacy, Empowering the Youth”, yang diharapkan bisa memberikan penghormatan bagi para pionir jazz dan ruang bermusik generasi baru. JakJazz pun didorong untuk menjadi salah satu destinasi wisata tahunan bagi para pelancong di Jakarta. Festival JakJazz akan diselenggarakan pada 20 Desember 2025 di Senayan Park, Jakarta mulai pukul 4 sore.
 
Meski acara inti JakJazz 2025 akan diselenggarakan bulan Desember, ada banyak rangkaian pra-acara menuju JakJazz 2025. Beberapa rangkaian tersebut adalah JakJazz Lab (workshop & kelas kreatif), JakJazz City Beats (pop-up gigs dan jamming), JakJazz Collabs (kolaborasi lintas industri & lifestyle), JakJazz Stream, dan Jazz Parade & Appreciation Night. Tommy Maulana mengonfirmasi bahwa seluruh rangkaian acara ini akan dilakukan di ruang publik demi menggaet berbagai kalangan masyarakat.
 
Jakarta International Jazz Festival, atau biasa disebut JakJazz, merupakan festival jazz internasional pertama di Indonesia yang menghadirkan musisi dalam dan luar negeri. Acara ini pertama kali digagas pada 1988 oleh musisi jazz Indonesia Ireng Maulana. JakJazz tidak hanya berpaku pada festival musik, melainkan ruang kolaborasi, improvisasi, dan komunitas.
 
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan