Taylor Swift (Foto: instagram)
Taylor Swift (Foto: instagram)

Penyebab Taylor Swift Tidak Pernah Tampil di Super Bowl

Medcom • 13 Februari 2024 18:51
Jakarta: Taylor Swift belum pernah tampil menjadi bintang utama di Halftime Show Super Bowl.
 
Penyanyi berusia 34 tahun itu sedang menjalin hubungan dengan bintang Kansas City Chiefs Travis Kelce. Namun, mengapa ia tidak tampil di Halftime Show Super Bowl?
 
Taylor Swift baru saja melakukan perjalanan dari Tokyo usai pertunjukan "The Eras Tour" keempatnya untuk menyaksikan pertandingan final National Football League (NFL) antara Kansas City Chiefs dan San Francisco 49ers pada Super Bowl LVIII di Allegiant Stadium, Las Vegas pada Minggu, 11 Februari 2024.

Jadwal Swift yang padat tidak menutup kesempatan bahwa ia bisa bergabung dengan Usher untuk tampil di atas panggung. Padahal, Madonna, Lady Gaga, Katy Perry pernah melakukannya. Bahkan, Beyonce pernah melakukannya dua kali.
 
Pada 2009, Swift pertama kali mencapai No. 1 di Billboard 200 dengan album keduanya Fearless. Namun, ia menandatangani perjanjian dukungan jangka panjang sebagai wajah iklan Diet Coke, Coca Cola Company pada 2013.
 
"Individu yang luar biasa dan simbol pencapaian yang luar biasa," julukan Swift yang diberikan oleh seorang eksekutif Coca-Cola Co, dikutip dari E! News.
 
baca juga: Duet Usher dan Alicia Keys Bikin Heboh Super Bowl 2024

 
Super Bowl didukung oleh Pepsi yang merupakan pesaing Coca-Cola. Selain itu, Swift tetap menjadi duta merek Diet Coke hingga tahun 2018. Sesungguhnya, ia tidak merilis musik baru antara tahun 2014 dan 2017.
 
"Jangan salah - karir saya dirampas dari saya," kata Swift saat kasus bentrok viral dengan Kim Kardashian dan Kanye West.
 
Sebelum Apple Music mengambil alih sponsor acara, Pepsi mendukung Super Bowl hingga tahun 2022. Penggemar yakin Swift bisa tampil di penghargaan Super Bowl LVII pada Februari 2023.
 
Namun, Swift menolak karena ia sibuk merekam ulang album yang dibuat untuk Big Machine Records. Perekaman ulang album tersebut karena tanggapannya terhadap Scooter Braun yang memperoleh hak atas katalognya.
 
Melansir Bloomberg Technoz, Braun terlibat di Ithaca Holdings, perusahaan induk SB Projects yang telah mengakuisisi Machine Label Group, label musik yang memegang hak atas enam album milik Taylor Swift senilai USD300 juta (Rp4,5 triliun).
 
Melansir TMZ, Swift tidak ingin tampil hingga selesai merekam ulang enam album pertamanya. Saat ini, ia sudah merilis rekaman ulang album 1989, Red, Speak Now, dan Fearless.
 
Di sisi lain, menambah krisis waktu dalam persiapan konser tunggalnya "Eras Tour" dimulai pada April 2023. Saat menerima Grammy ke 13, Swift mengumumkan album terbarunya bertajuk The Tortured Poets Department yang dirilis pada 19 April 2024.
 
"Rasanya seperti momen terobosan dalam karir saya terjadi pada usia 33 tahun dan untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku cukup tangguh secara mental untuk menerima apa yang terjadi," kata Swift kepada TIME pada tahun lalu.
 
(Theresia Vania Somawidjaja)
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan