Heru, vokalis Shaggydog, menceritakan pengalaman mereka tampil di festival musik dan budaya bergengsi itu kepada Metrotvnews.com via sambungan telepon.
"Satu kota Austin, Texas, dijadikan festival. Tiap sisi kota dijadikan stage. Bar, kafe, restoran dan di jalan-jalan semua jadi tempat main musik," ujar Heru mengawali sesi wawancara.
SXSW adalah kesempatan baik bagi para musisi untuk bertemu pelaku industri kreatif lain seperti produser, promotor, hingga pihak dari penyedia aplikasi digital dan media sosial yang saat ini menunjang kinerja pelaku kreatif.
Heru menjelaskan dari dua panggung yang mereka jajal, panggung di Russian House lebih semarak.
"Russian House bagus, ramai. Antusiasnya bagus. Kita turun manggung dan beberapa event organizer internasional menghampiri kita. Mudahan-mudahan bisa main ke mana-mana lagi," katanya.
Saat disinggung soal sosok-sosok tenar, Heru mengatakan pihaknya sempat ngobrol dengan produser dan DJ asal Amerika, Baauer, dan juga manajer band NOFX yang sempat meminta profile-kit Shaggydog.
"Festival Ini mengumpulkan semua pelaku industri di Austin, konferensi internasional. Kami bertemu sama Baauer yang memomulerkan Harlem Shake, pas kami sampai di Indonesia dia email kami. Tapi itu nanti ceritanya berbeda, masih belum bisa kami ceritakan," terangnya.
Festival SXSW juga memberi ruang bagi negara-negara untuk memamerkan kulturnya. Hal itu dinilai Heru sebagai cara yang seharusnya dilirik Indonesia untuk mengembangkan potensi kultur dan budaya ke panggung yang lebih luas.
"Di sana ada Japan House, British Music Embassy. Jadi negara Jepang, pemerintahnya memberangkatkan band potensial dan buka booth di sana. Mungkin ini tugas BEKraf (Badan Ekonomi Kreatif). Kami juga berharap di Indonesia atau di Yogya ada festival seperti ini."
Saat ini, Indonesia memiliki musisi-musisi potensial yang cukup menjanjikan bila “dipamerkan” di pentas dunia. Di samping itu, produk budaya lain seperti kuliner dan kesenian panggung lain dari Indonesia juga dianggap memiliki daya tarik tersendiri.
"Kita bangga bisa ada di sini, kalau kita bilang dari Indonesia, mereka pada bingung Indonesia ada di mana. Kita berharap pemerintah Indonesia bisa support band-band Indonesia di festival internasional."
"Melihat band Indonesia yang ajaib-ajaib, bisa kita mendapat eksposur internasional. Melihat Joey Alexander bisa layak di sana, Burgerkill tampil di festival internasional, tinggal bagaimana kita memilihnya. Kalau seperti Japan House, yang dipamerkan bukan hanya musik tapi juga kuliner dan budaya," urainya.
Tak ingin melewatkan pengalaman langka ini, Shaggydog memanfaatkan kunjungannya ke SXSW untuk membuat video musik dari salah satu singel di album mendatang.
Perjalanan Shaggydog ke SXSW juga akan dikemas dalam video dokumenter yang akan dirilis beberapa bulan ke depan. Mereka menggandeng Malaria House sebagai pihak yang mendokumentasikan dan mengemas perjalanan mengesankan ini dalam bentuk film.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id