Tashoora. (Foto: Antonius Dian)
Tashoora. (Foto: Antonius Dian)

Teriakan Tashoora tentang Hukuman Mati dalam Singel Hitam

Cecylia Rura • 14 April 2019 09:00
Jakarta: Masih dengan napas yang sama di EP Ruang, grup musik asal Yogyakarta Tashoora menyuarakan isu sosial lewat singel Hitam. Danang (vokal/gitar), Gusti (bass/vokal), Dita (akordeon/keyboard/vokal), Sasi (gitar/vokal), dan Mahesa (drum) mengangkat isu kebijakan primitif di Indonesia yaitu hukuman mati.
 
"Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang masih memberlakukan hukuman mati, dengan kasus terbanyak yang mendapat hukuman tersebut adalah narkoba, terorisme dan pembunuhan berencana," ungkap Danang dalam keterangan resmi.
 
Danang percaya hukuman mati dapat membuat efek jera untuk para pelaku kejahatan dan mengurangi angka kejahatan. Melalui artwork sebagai cover lagu Hitam, Tashoora memvisualkan proses hukum menurut Undang Undang hingga aba-aba non verbal.

Visual ini dipotret fotografer Antonius Dian. Kelima personel Tashoora berbalut kain merah darah dan setangkai mawar di mulut dengan interpretasi ingin menyampaikan pesan tentang cinta kasih dan tragedi. Potret ini berlokasi di Yogyakarta.
 
Dalam video musik, visualisasi singel Hitam ditangani sutradara Wregas  Bhanuteja.
 
"Menggambarkan pergulatan batin seseorang yang akan menjalani ekskusi," kata Wregas.
 
Perilisan singel Hitam dari Tashoora sekaligus mendapat penghormatan dari platform Spotify. Band asal Yogyakarta ini mendapat penghargaan Early Noise 2019, sebuah kampanye dari Spotify untuk memperkenalkan potensi musik baru kepada calon penggemar.
 
Singel dan video musik Hitam dari Tashoora telah dirilis resmi melalui platform digital sejak 12 April 2019.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan