Asteriska (Foto: Rico Leondard)
Asteriska (Foto: Rico Leondard)

Asteriska & The Fellow Stars: Meninggalkan Jakarta, Menemukan Cahaya

Agustinus Shindu Alpito • 31 Oktober 2025 15:23
Jakarta: Ada sesuatu yang hangat dan sekaligus melankolis ketika mendengar Asteriska menyanyikan “Keluar Dari Jakarta”. Lagu ini bukan sekadar pelarian, melainkan sebuah keputusan. Keputusan untuk beranjak dari sesuatu yang menekan, menuju sesuatu yang lebih jujur — bahkan jika itu berarti meninggalkan tempat yang selama ini dianggap rumah.
 
“Keluar Dari Jakarta” menjadi penutup dari First Light, EP perdana Asteriska & The Fellow Stars yang menandai babak baru perjalanan musikal Asteriska. Setelah dikenal luas sebagai solois dengan suara lembut dan lirik introspektif, kini ia membuka diri dalam format band — sebuah ruang kolaborasi yang lebih hidup, luas, dan penuh kemungkinan.
 

Cahaya Pertama: Sebuah Trilogi tentang Kehilangan dan Pembebasan

EP First Light disusun seperti kisah tiga bab yang saling berhubungan. Di dalamnya, emosi menjadi kompas, dan perjalanan menjadi bingkai cerita.
Bab pertama, “7 Minutes”, terinspirasi dari teori bahwa ketika seseorang meninggal, otaknya masih memiliki tujuh menit untuk memutar kembali memori terbaik dalam hidupnya. Dari gagasan itu, lahirlah lagu yang lembut sekaligus menghantam: tentang cinta yang tidak benar-benar mati, bahkan setelah waktu berhenti.
 
Bab kedua, “Jangan Pergi Dulu”, menyoroti sisi yang lain — mereka yang ditinggalkan. Lagu ini menjadi semacam doa agar waktu bersedia melambat, agar perpisahan bisa ditunda walau sesaat. Dalam lirik dan nadanya, Asteriska & The Fellow Stars menghidupkan kembali pengalaman universal manusia: ketakutan akan kehilangan.

Dan akhirnya, bab ketiga, “Keluar Dari Jakarta”, hadir sebagai resolusi. Energinya berbeda — bukan lagi tentang kehilangan, tapi keberanian. “Ini tentang keluar dari segala yang bikin sesak, lalu melangkah bersama seseorang yang membuat dunia terasa lebih luas. Tidak ada tempat kembali, hanya maju menuju cahaya,” tutur mereka.
 

Sebuah Metafora tentang Kota dan Jiwa

Jakarta, dalam lagu ini, bukan hanya kota — ia adalah simbol. Simbol dari tekanan, rutinitas, dan kebisingan yang diam-diam mengikis kemanusiaan kita. Bagi Asteriska & The Fellow Stars, meninggalkan Jakarta bukan hanya soal fisik, melainkan perjalanan spiritual: sebuah usaha untuk kembali menemukan ruang bernapas.
 
Inspirasi lagu ini datang dari pengalaman nyata para personelnya menghadapi kerasnya hidup di kota besar. Terminal, pelabuhan, dan bandara menjadi metafora langkah pertama menuju kebebasan. Dengan aransemen yang dinamis dan produksi yang hangat, “Keluar Dari Jakarta” memadukan harapan, romansa, dan petualangan — seolah kita bisa mendengar suara koper tergeser di lantai bandara, atau napas lega ketika pesawat akhirnya mengudara.
 

Dari Solois Menjadi Konstelasi Baru

Asteriska bukan nama baru. Suaranya sudah lama jadi penanda keintiman di panggung musik Indonesia. Tapi bersama The Fellow Stars, ia membuka dimensi baru: suara kolektif yang lebih organik, atmosferik, dan sinematik.
Mereka menggambarkan proyek ini sebagai “film musik tiga bab”, di mana tiap lagu membawa pendengar masuk ke fase emosional yang berbeda — dari memori, kepergian, hingga kebebasan.
 
Pendekatan itu menjadikan First Light lebih dari sekadar EP. Ia adalah perjalanan emosi yang dirancang dengan detail — seperti menyusun trilogi dengan benang merah yang halus tapi jelas.
 

Menuju Cahaya Berikutnya

“7 Minutes” dan “Jangan Pergi Dulu” telah lebih dulu membuka pintu bagi pendengar untuk masuk ke dunia First Light. Kini “Keluar Dari Jakarta” menjadi gerbang keluar — bukan penutup, tapi awal dari babak baru.
 
Di sini, Asteriska & The Fellow Stars merayakan keberanian untuk berubah. Mereka mengajak pendengarnya untuk tidak takut meninggalkan hal-hal yang sudah tidak memberi ruang hidup, baik itu kota, kenangan, maupun versi lama dari diri sendiri.
 
“Keluar Dari Jakarta” sudah tersedia di berbagai platform digital mulai 31 Oktober 2025. Dan ketika EP First Light dirilis nanti, mungkin kita semua akan mengingatnya sebagai momen ketika Asteriska benar-benar melangkah ke cahaya — bersama The Fellow Stars, dan bersama kita semua yang juga sedang belajar pergi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan