Digawangi oleh Brendan Yates (vokal), Pat McCrory (gitar), Meg Mills (gitar), Franz Lyons (bass), dan Daniel Fang (drum), Turnstile berhasil menembus tiga kategori bergengsi: Best Rock Album untuk album NEVER ENOUGH, Best Metal Performance lewat lagu “BIRDS”, dan Best Alternative Music Performance untuk “SEEIN’ STARS.”
Mereka juga masuk dalam nominasi Best Rock Song dan Best Rock Performance lewat lagu “NEVER ENOUGH”, yang akan bersaing dengan Linkin Park, Hayley Williams, dan Sleep Token.
Pencapaian ini menjadi bukti bahwa Turnstile bukan lagi sekadar band hardcore yang tampil di gigs komunitas kecil. Mereka kini berhasil menembus batas pakem genre hardcore, memperluas audiens, dan menjadi kekuatan baru dalam musik arus utama.
Album NEVER ENOUGH menjadi titik balik penting dalam perjalanan mereka. Dirilis pada Juni 2025, album keempat ini memadukan hardcore punk yang eksplosif, sentuhan new wave era 80-an, serta loop drum khas Baltimore Club dari Daniel Fang. Eksperimen tersebut membuat album ini terasa fresh dan berani, sekaligus membawa Turnstile menembus posisi No.9 Billboard 200, pencapaian tertinggi mereka sejak band ini terbentuk pada 2010.
Tak hanya di musik, Turnstile juga memperluas visinya ke ranah visual lewat film dokumenter TURNSTILE: NEVER ENOUGH, yang disutradarai langsung oleh Brendan Yates dan Pat McCrory. Film ini tayang perdana di Tribeca Film Festival dan kemudian berkeliling di sejumlah bioskop Amerika Serikat, memperlihatkan semangat DIY yang tetap melekat meski kini mereka sudah bermain di panggung besar dunia.
2025 Jadi Tahun Keemasan Turnstile

Turnstile (Foto: Instagram @turnstileluvconnection)
2025 jelas menjadi tahun paling gemilang bagi Turnstile. Band ini tampil sebagai headliner di Glastonbury dan Coachella, dua festival terbesar di dunia, prestasi yang jarang diraih oleh band yang berasal dari skena musik hardcore.
Mereka juga menjadi perbincangan di media sosial setelah penampilan Tiny Desk Concert (NPR) mereka viral. Di sesi live yang biasanya dikenal intim dan tenang itu, Brendan Yates malah melakukan crowd-surfing di dalam kantor NPR, mengubah ruang kerja di sana mendadak jadi mini-pit. Aksi spontan itu langsung jadi simbol energi liar sekaligus kehangatan khas Turnstile bersama dengan para penggemar mereka.
Band ini juga sempat tampil di The Tonight Show Starring Jimmy Fallon, di mana mereka membawakan dua lagu baru yaitu "I Care" dan "Dull", memperlihatkan bagaimana musik hardcore bisa tetap terasa besar dan relevan di televisi nasional Amerika.
Tak hanya di panggung internasional, Turnstile tetap berhasil menjaga akar komunitas mereka. Pada Mei 2025, mereka menggelar konser gratis di Wyman Park Dell, yang berlokasi di kampung halaman mereka di Baltimore.
Konser itu berhasil menarik ribuan penggemar lokal Turnstile dan mengumpulkan donasi USD50 ribu (Rp833 juta) untuk membantu tunawisma di Baltimore. Penampilan mereka di sana pun menjadi sorotan hangat dari penggemar musik internasional. Panggung tanpa barikade, tanpa jarak, aksi crowd surfing dan stage dive sepanjang setlist penampilan live mereka seolah menjadi gambaran sempurna tentang siapa Turnstile sebenarnya.
Kini, Turnstile bukan hanya band hardcore punk yang dikenal dengan energi liar dari para personel dan penggemarnya. Mereka telah berhasil menjelma menjadi ikon generasi baru musik alternatif dan menjadi salah satu band yang penampilan live-nya patut untuk ditunggu.
Apakah mereka akan membawa pulang piala Grammy pertamanya?
Jawabannya akan terungkap saat acara penganugerahan Grammy Awards ke-68 yang akan digelar pada 1 Februari 2026 mendatang di Crypto.com Arena, Los Angeles, California.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id