for Revenge (Foto: doc. for Revenge )
for Revenge (Foto: doc. for Revenge )

Kolaborasi for Revenge dan Elsa Japasal dalam Mini Album Sebelum Merayakan

Imanuel R Matatula • 18 Januari 2025 10:29
Jakarta : Grup musik rock alternatif asal Bandung, for Revenge membuka awal tahun dengan merilis mini album berjudul Sebelum Merayakan, tepatnya pada Sabtu, 18 Januari 2025. Pemilihan judul Sebelum Merayakan sebagai prolog menuju album kelima for Revenge Perayaan Patah Hati – Babak 2 yang akan dirilis setelahnya. 
 
Karena ini adalah mini album akustik, maka kelima track yang ada ada dalam album ini memakai aransemen akustik, termasuk dua lagu baru. Selain itu, dua lagu lainnya merupakan hasil kolaborasi. 
 
“Album ini sudah digarap sejak Oktober 2024 dan memakan waktu sekitar tiga bulan. Dengan konsep akustik dan kolaborasi, tantangan kami dalam mengerjakan Sebelum Merayakan adalah lebih ke usaha mencocokkan karakter for Revenge dengan para kolaborator,” kata vokalis for Revenge, Boniex Noer dalam keterangan resmi yang diterima Medcom.id, Sabtu, 18 Januari 2025.
 
Baca Juga: Band Jazz Indonesia Littlefingers Gelar Konser Perdana di Jepang

 
Total ada lima lagu dengan tiga versi akustik dari single mereka sebelumnya, yaitu "Sadrah," “Penyangkalan,” dan “Semula,” ditambah dua lagu baru “Menunggu Giliran,” kolaborasi dengan Elsa Japasal serta “Kala Luka Berpesta,” dengan Wira Nagara.
 
“Menunggu Giliran” hasil kolaborasi dengan Elsa Japasal dijelaskan Arief Ismail (gitaris) saling terhubung dengan lagu “Sadrah” dan “Semula,” karena merupakan bagian keempat dari tema besar Stages of Grief (Tahapan Kesedihan). 
 
“Lagu ‘Menunggu Giliran’ masih memiliki keterkaitan dengan dua single kami sebelumnya yang kali ini mewakili fase “Depression (Depresi), tahap saat seseorang kehilangan harapan karena kedukaan yang dialami,” ucap Arief.
 
Baca Juga: for Revenge Ajak Meiska Kolaborasi dalam Single 'Sadrah' Versi Akustik

Lewat lagu ini, for Revenge menggambarkan kondisi depresi melalui sudut pandang seseorang yang sedang berada di titik terendah, kehilangan arah, dan tak tahu harus ke mana. 
 
“Pada akhirnya di setiap bait “Menunggu Giliran” seperti menuntun seseorang yang sedang berada di fase tersebut untuk menemukan apa yang tersisa dari suatu keterpurukan,” tutur Arief.
 

Kolaborasi for Revenge dengan Elsa Japasal

 
Dalam Album ini for Revenge berkolaborasi dengan Elsa Japasal dalam lagu “Menunggu Giliran.” Ide ini muncul saat mereka sedang mengerjakan album ini yang dinilai terlalu kelam sehingga perlu nuansa lain agar terdengar menenangkan.
 
“Saat itu, kebetulan, kami pernah melihat dan mendengar Eca bernyanyi di beberapa kesempatan dan merasa bahwa karakter suaranya bisa memberikan warna lain di lagu ini. Ajakan kami untuk berkolaborasi ternyata juga disambut Eca,” tutur Boniex. 
 
Tidak hanya karakter suara yang dirasa cocok untuk mengisi lagu "Menunggu Giliran," bagi for Revenge, Elsa Japasal juga memiliki bakat besar di bidang musik, tapi belum banyak orang yang tahu.
 
“Eca memiliki potensi luar biasa dalam bermusik sehingga kami berniat untuk menggali potensi tersebut dan mengenalkannya kepada masyarakat. Bagi for Revenge, berkolaborasi dengan penyanyi di luar genre kami menjadi tantangan tersendiri yang menarik untuk dicoba,” lanjut Boniex.
 
Baca Juga : for Revenge Hancur dalam Penyesalan di Lagu Terbaru

Bassist Izha Muhammad menyebut suara Elsa Japasal sangat berpengaruh pada track “Menunggu Giliran.” 
 
 “Jika diibaratkan, di lagu ini bagian Boniex seperti mewakili ‘Gelap,’ sementara Eca mewakili ‘Terang.’ Artinya for Revenge dan Eca saling mengisi sehingga terciptalah kolaborasi yang menarik,” ungkap Izha. 
 

Kolaborasi  for Revenge dengan Wira Nagara

 
Lebih lanjut, Izha  menceritakan kerja sama dengan Wira Nagara di track selanjutnya, “Kala Luka Berpesta.” Ide kolaborasi ini datang sesaat sebelum pengerjaan album ini usai.
 
“Berawal dari Wira yang akan merilis buku ketiga bertajuk Diktiosom Anthophyta berisi sajak-sajak tulisannya yang secara benang merah memiliki kesamaan dengan tema pilihan for Revenge saat ini. Akhirnya, kami pun berkolaborasi dengan menuangkan sajak-sajak itu menjadi lagu “Kala Luka Berpesta,” ucap Izha.
 
Drummer for Revenge, Archims Pribadi mengatakan, ini kali kedua for Revenge berkolaborasi dengan Wira Nagara setelah lagu “Perayaan Patah Hati.” 
 
“Hanya saja dalam ‘Kala Luka Berpesta,’ kami menyuguhkan nuansa musik yang berbeda. Lirik Boniex dan sajak Wira dibuat saling bersahut-sahutan di lagu ini sehingga menghasilkan keunikan tersendiri. Tidak hanya itu, dari segi mood, lagu ini terdengar lebih ‘kelam.’” kata Archims.
 
Baca Juga : Wujud Cinta Jaz Rowe kepada Budaya Indonesia di Video Musik 'Tak Biasa'

 
Menurut Archims jika ditarik satu benang merah, ada pesan khusus yang ingin mereka sampaikan melalui album ini, yakni kebahagiaan dan kesedihan selalu berjalan beriringan.
 
“Keduanya adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan. Karena itu, kami berharap mini album akustik ini bisa diterima di telinga khalayak yang lebih luas lagi, sekaligus mengiringi proses kedukaan menuju terpulihkan, bagi siapapun yang mendengarkan,” tutup Archims. 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan