Riau Rhythm menjadi salah satu grup musik berbasis tradisi yang bisa tampil dan menggelar pertunjukan di Amerika Serikat. Hal tersebut membuktikan bahwa musik berbasis tradisi juga bisa mendunia, sama halnya dengan jenis musik yang lain.
Meski begitu, proses yang dilalui oleh Riau Rhythm tidak mudah. Mereka harus menunggu kurang lebih 20 tahun untuk bisa memiliki momen itu.
Rino Deza Pati, anggota Riau Rhythm, membagikan pengalaman itu dalam wawancaranya melalui program Shindu's Scoop di saluran YouTube medcom id, Senin, 6 November 2023. Pengalaman yang dibagikan oleh Rino bisa menjadi tips dan pelajaran baru bagi musisi pemula yang juga ingin karyanya dikenal secara luas.
Riau Rhythm Pantang Menyerah Selama Dua Dekade
Untuk pertama kalinya, Riau Rhythm memberanikan diri untuk mengajukan diri agar bisa tampil dalam festival musik di Amerika Serikat pada 2003 silam. Kala itu, mereka mengirimkannya dalam bentuk video.
"Kita 2003, kita masih pakai video kirim ke Amerika. Itu lewat pos. Tiba-tiba sampai di Amerika tiga bulan kemudian, festivalnya sudah tutup. 2003 2004 kita terus apply," tutur Rino Deza Pati, dikutip dari Shindu's Scoop di saluran YouTube medcom id, Rabu, 8 November 2023.
Siapkan Portofolio dan Karya Terbaikmu
Menurut Rino, sebelum mengajukan diri untuk tampil, sebuah grup musik harus memiliki portofolio. Kemudian, karya juga perlu disiapkan agar pihak penyelenggara bisa menentukan panggung yang sesuai.
"Nah, ternyata memang portofolio paling penting. Yang kedua, karya, yang menentukan kita bisa di panggung mana," ujar Rino.
Baca juga: Optimisme yang Menghidupi Lorjhu' |
Dengan dua hal penting itu, tidak heran jika para musisi, khsususnya yang berbasis tradisi, membuat album dalam waktu yang cukup panjang. Rino menjelaskan bahwa ada hal lain yang perlu dipikirkan.
"Makanya bikin karya bisa sampai dua tahunan, bikin album itu. Karena memikirkan panggung itu apa, distribusinya seperti apa, terus pendengarnya wilayahnya seperti apa," jelas Rino.
Perlu Konsisten dalam Berkarya
Untuk mengumpulkan portofolio, sebuah grup musik perlu konsisten dalam berkarya. Riau Rhythm melakukan itu dengan memanfaatkan media sosial sebagai bentuk promosi.
Setiap tahunnya, proses untuk melihat portofolio dan krya semakin mudah. Kalau dulu, Riau Rhythm harus mengirimkan melalui jasa pengiriman barang, sekarang hanya perlu memberikan nama dan tautan penampilan grup.
"Akhirnya, kita memanfaatkan media sosial untuk promo. Sekarang lebih gampang lagi. Kirim nama anda, beberapa festival itu googeling. Kalau dulu kita perlu kirim video performance, sekarang kirim link," kata Rino.
Ajukan Grup Musik dengan Tegas
Menurut Rino, beberapa festival musik di Amerika Serikat tidak suka jika pengajuan itu dilakukan dengan basa-basi. Oleh karena itu, ketika melakukan pengajuan grup musik harus dilakukan dengan tegas.
"Yang paling penting adalah beberapa festival di luar itu, mereka saklek (tegas terhadap pendirian). Kalau di Indonesia kebanyakan basa-basi," ucap Rino.
Oleh karena itu, perlu disiapkan alat promosi yang bisa digunakan dan diberikan kepada pihak penyelenggara festival. Mulai dari profil grup, kartu nama, hingga karya yang telah berbentuk CD.
Jadilah Seorang Penghibur di Atas Panggung
Ketika berada di atas panggung, sebuah grup musik bertugas untuk menghibur para penonton, sehingga dibutuhkan penampilan yang menyenangkan.
"Kita melihatnya, mereka butuh nonton kita itu fun," ujar Rino.
Salah satu hal yang dilakukan sebelum naik ke atas panggung adalah memastikan daftar lagu yang dibawakan harus disesuaikan. Hal tersebut perlu dilakukan dengan baik.
"Susunan song list sebelum di panggung, kita harus susun dengan baik," tambah Rino.
Selain dari hal yang telah disebutkan, sebagai pendaftar ke sebuah festival berskala besar, grup musik harus bisa bersabar karena banyaknya antrian. Lalu, ada juga visa yang disiapkan jika diperlukan.
(Rafi Alvirtyantoro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News