Stevi Item (Foto: Metrotvnews/Agustinus Shindu)
Stevi Item (Foto: Metrotvnews/Agustinus Shindu)

Andra dan Dewa Budjana Terlibat di Album Deadsquad

Agustinus Shindu Alpito • 20 Februari 2016 17:20
medcom.id, Jakarta: Grup musik cadas asal Jakarta, Deadsquad, tengah menyiapkan album studio ketiga yang akan diberi judul Tyranation.
 
Sejumlah kejutan disiapkan dalam album yang tengah dalam proses rekaman ini. Di antaranya, kehadiran dua gitaris tamu, Andra Ramadhan dan Dewa Budjana.
 
"Kenapa Budjana? Sosoknya tidak perlu dipertanyakan lagi. Aku pribadi dekat dengan dia. Zaman aku masih kecil ikut papa (Jopie Item), lihat dia main sama papa. Budjana sudah aku anggap om aku," kata Stevi Item, gitaris Deadsquad, saat dihubungi Metrotvnews.com.

Menurut Stevi, kehadiran Budjana penting dalam memberi nuansa musik Deadsquad. Meski dari segi aliran musik, terdapat perbedaan antara Budjana dan Deadsquad. Kendati demikian, itu bukan persoalan. Masuknya unsur jazz di musik Deadsquad bukan hal baru lagi.
 
“Dari awal kalau diperhatikan, Deadsquad, sudah ada unsur jazz. Itu yang membuat kami jadi unik dan berbeda dari musik di genre yang mungkin sama. Soal (definisi genre kami) sudah rancu, entah death metal atau progress metal, sekarang disebutnya musiknya Deadsquad saja," terangnya.
 
Saat ditawari terlibat dalam album Tyranation, awalnya Budjana sempat sangsi. "'Aku enggak bisa main metal-metalan, Stev," ujar Stevi menirukan reaksi Budjana.
 
Untungnya, sang gitaris kawakan itu tidak menolak ajakan Stevi. Sampai pada akhirnya, Stevi mengirimkan sketsa lagu ke surel Budjana dan berlanjut dengan sebuah pertemuan yang disebut Stevi dengan nama "tracking day."
 
Untuk keterlibatan Andra, Stevi menjelaskan, sosok gitaris Dewa 19 itu cukup memiliki tempat tersendiri dalam pengalaman bermusiknya. Lepas dari itu, Andra merupakan gitaris yang memiliki gaya permainan tersendiri.
 
"Setiap hari bisa dibilang aku sama dia (Andra). Aku sudah ikut dia dari zaman jadi additional Dewa di 2001. 15 tahun aku sama dia, di jalan, di panggung, di mobil, di pesawat, sama dia terus. Ketika aku tanya sama dia untuk kolaborasi di Deadsquad, jawabannya mirip dengan Budjana, ‘Aku sudah enggak bisa main speed-speed,’” kisah Stevi.
 
“Aku nge-fans lagu Satu Hati ciptaan dia untuk Dewa. Ada satu part di lagu itu yang menurut aku signature (permainan gitar) dia. Aku bilang ke Mas Andra minta isi part lagu Deadsquad seperti lagu itu. Aku kagumi dia dari dulu sampai sekarang," ungkapnya.
 
Dengan hadirnya dua gitaris besar di album Tyranation, Stevi menegaskan bahwa tidak ada tujuan untuk menyedot perhatian dari basis penggemar Dewa maupun Gigi secara khusus.
 
"Kami tidak mencari penggemar Gigi atau Dewa 19, its all about the music. Ini kebutuhan musiknya," tegasnya.
 
Sejauh ini, belum ada tanggal resmi perilisan album Tyranation. Tetapi, Stevi memastikan album itu akan diluncurkan dalam waktu dekat.
 
Tyranation direkam di studio milik gitaris Musikimia, Slingshot Studio. Keputusan itu diambil berdasar keinginan Deadsquad agar sosok Stephan yang dikenal sangat berpengalaman di dunia audio dan teknis rekaman ikut memberi sentuhan guna menghasilkan kualitas maksimal dalam album.
 
Kata Tyranation sendiri lahir dari gagasan sang vokalis Daniel. Menurut Stevi, Daniel yang mengemban tugas menyelesaikan urusan lirk dan artwork memang dikenal sering membuat idiom baru hasil penggabungan dua kata.
 
Idiom tersebut menjadi benang merah dalam album, menjadi representasi utuh kisah demi kisah yang juga berkeseinambungan dalam album.
 
"Daniel selalu eksplor kata, mix and match lirik, dan jadi lirik khas dia yang ambigu. Gaya dia menulis lirik sangat bertutur dengan caranya sendiri. Kami memastikan benar soal lirik, pemilihan nada, aransemen, dan artwork. Album ini menurut aku penuh dengan surprise," jelas Stevi.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan