"Selama beberapa minggu terakhir, saya mendapatkan ratusan (bahkan mungkin ribuan) DM, pesan, teks, tag, dan lain-lain, dari orang-orang di seluruh dunia yang mengirimkan saya tautan ke @dedennoy yang memutar banyak lagu saya dengan peralatan buatannya," tulis Mike dalam unggahan di Instagramnya.
"Bakatnya memang luar biasa dan saya sedang mengatur untuk memberinya kit dan simbal baru dengan dukungan luar biasa dari @officialtamadrums dan @sabiancymbals_official. Kami akan terus mengabari Anda," jelas pria yang pernah menjadi drummer Avenged Sevenfold (a7x) itu.
Deden pun terkejut dengan apresiasi yang diberikan oleh drummer idolanya itu. Kerja keras dan kreativitas yang dilakukannya dalam memainkan musik dengan alat seadanya, buatan tangan Deden, menghasilkan hadiah luar biasa dalam hidupnya.
"Saya senang banget, bangga, terharu, campur aduk sih. Karena Mike Portnoy itu inspirasi semua drummer, karena dia drummer progressif nomor 1 di dunia. Jadi perasaan saya campur aduk," aku Deden kepada Medcom.id.
Bagaikan mimpi di pagi hari, Deden yang baru saja bangun dari tidurnya terheran dengan banyaknya notifikasi di handphone miliknya. Ia mendapatkan ratusan pesan dari teman-temannya, baik melalui media sosial Facebook maupun Instagram milik Deden.
"Aku enggak perhatikan sebelumnya. Tapi karena aku sudah lama berhubungan dengan Renan Sanchez yang dari Australia, mereka adakan penggalangan dana untuk saya membeli drum. Rupanya Mike Portnoy sudah juga menghubungi dia," paparnya.
"Jadi dia inbox saya di message dan minta alamat saya. Lalu dia screenshot unggahan Mike Portnoy di Instagram, lalu saya cek ternyata sudah penuh inbox Instagram aku, teman-teman kasih tahu dan mengucapkan selamat," tambahnya.
Namun, Deden mengaku tidak mudah untuknya memainkan alat-alat yang nantinya diterima dari kiriman Mike Portnoy. Selain perlu berlatih mengenal alat, ia juga memikirkan perlengkapan lain yang dibutuhkannya untuk menunjang set drum berkualitas itu.
"Saya butuh mic yang bagus, saya butuh ruangan yang bagus yang kedap suara, tidak mantul. Butuh PC, butuh sound engineering juga pastinya. Jadi kemungkinan aku akan tetap di kaleng," akunya.
Semua fasilitas tersebut sulit dimilikinya, karena membutuhkan biaya yang besar untuk studio di dalam rumah. Di sisi lain, ia sangat ingin menjadi musisi profesional jika adanya peluang.
"Tapi drum itu akan menjadi sebuah kebanggaan. Mungkin saya akan menjadi orang satu-satunya di Indonesia dapat drum dari Mike Portnoy," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News