Lirik pada single yang sudah dirilis sejak Kamis, 18 Mei ini kembali menceritakan sisi lain seorang Baskara Putra. Melalui lagu ini, ia bercerita soal gejolak batin yang dialaminya dalam menghadapi krisis percaya diri.
“Lagu ini tentang ketidaknyamanan dan ketidakberdayaan saya sendiri dengan tubuh saya. Memiliki kepercayaan diri adalah hal yang sangat sulit, dan saya memiliki rasa hormat yang tinggi untuk mereka yang bisa nyaman dengan tubuh masing-masing,” kata Baskara, yang menulis “Perkara Tubuh” bersama Kareem Soenharjo.
Jika dua single Hindia sebelumnya diproduseri Enrico Octaviano, "Perkara Tubuh" melibatkan Kareem Soenharjo sebagai produser. Keduanya sama-sama menjadi produser utama dalam album Lagipula Hidup akan Berakhir.
Diproduseri oleh kepala yang berbeda, proses pengerjaan "Perkara Tubuh" pun berjalan berbeda, yakni dimulai dengan memilih materi musik yang sudah ada di arsip Kareem yang dinilai cocok dengan topik yang ingin diangkat.
“Instrumentasi dan format lagu ini selesai jauh lebih dulu dibanding lirik dan temanya. Mendapatkan sudut pandang yang spesifik untuk membicarakan topik ini butuh waktu yang cukup lama, yaitu satu tahun lebih dari pertama kali musik lagu ini selesai,” tutur Kareem.
Dari segi produksi, beat minimalis yang diolah Kareem membuat lirik yang dilantunkan Hindia terdengar semakin jelas dan intim seolah-olah sedang mencurahkan isi hatinya mengenai serangkaian kegelisahan yang dirasakan terhadap tubuhnya sendiri, mulai dari yang berkaitan dengan penampilan seperti “Aku tak nyaman dengan rambutku / Dengan tipe potongan apa pun itu,” hingga yang lebih dalam dan meresahkan seperti “Aku tak nyaman dengan batinku / Terlalu sering ingin menutup buku.”
Alhasil, “Perkara Tubuh” pun menjadi terdengar unik di antara diskografi Hindia sejauh ini, sehingga menjadi pilihan yang cocok sebagai salah satu single dari Lagipula Hidup akan Berakhir.
“Menurut saya, ini salah satu lagu yang dengan jelas memperlihatkan perbedaan album pertama dan album kedua dari sudut pandang menanggapi sebuah perasaan,” kata Hindia.
Meski terasa berbeda dari diskografi Hindia lainnya, "Perkara Tubuh" masih mengandung ciri khas yang lekat dengan persona Hindia sebagai seorang solois, yakni sebuah lagu dengan lirik personal yang dapat memberikan katarsis bagi pendengarnya.
Pada awalnya, “Perkara Tubuh” mungkin akan terasa sulit dicerna bagi mereka yang mengalami hal serupa dengan Hindia di lagu ini, sebagaimana ia pun merasakan kesulitan dalam mengutarakan apa yang dirasakannya.
Namun, jika menyimak kalimat penutupnya, yakni “Aku tak nyaman dengan batinku / Kau juga kabari jika begitu,” itu menjadi sebuah pesan positif yang mengingatkan bahwa siapa pun yang mengalami hal yang serupa, ia tidak sendirian.
“Sulit mengakui bahwa ketidakpercayaan diri itu semua ada di diri gue. Saya jadi makin mawas dengan semua hal itu setelah menulis ini,” tutup Hindia.
(Nicholas Timothy Suteja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News