"Saat melodi itu datang, seketika ide menggelegak menyeruak untuk menulis kisah tentang sebuah tempat begitu indah yang mencampur aduk antara fantasi dan realita," terang James, dilansir dari keterangan pers.
"'MNSF' bukan sekadar lagu tapi sebuah tujuan, sebentuk utopia mistis jutaan mil jauhnya, di mana di tempat itu kompleksitas identitas terbebas oleh riuh kaleidoskop nada. Di wahana ini, MANJA mengajak Anda membebaskan diri dari segala kejumudan identitas."
MANJA terdiri dari James serta dua bersaudara Nick Pratama (gitar) dan Mark Saputra (kibor). Single terbaru mereka "MNSF" merupakan singkatan dari "Minasofa." Tetapi, mereka tak ambil pusing dengan makna dari single ini dan membebaskan para pendengarnya untuk bebas memberi makna.
Baca juga: Musik yang Menyelamatkan MANJA |
"Terserah bagaimana mereka masing-masing memaknainya. Tergantung situasi hati dan tempat, bebas merancang sendiri dan boleh berbeda," tambah James.
Terinspirasi oleh The Weeknd dan Parcels, MANJA berniat menyodorkan nuansa retro-futuristik di "MNSF.” Single ini dibuat MANJA bersama duo produser Brian Kresno Putro serta Enrico Octaviano yang juga menggarap single MANJA sebelumbya, "Last Night's Kiss."
Pada departemen vokal, James didampingi oleh Irvan Natadiningrat, sementara urusan mixing dikerjakan oleh produser multi-platinum asal Amerika Serikat, Brian Malouf. Untuk mastering dikerjakan engineer audio yang telah berkali-kali meyabet Grammy Award, Howie Weinberg.
Video musik "MNSF" dikerjakan oleh Gisela Febrina Juwono dan Adine Halim.
"Gairah kami menyala sebab 'MNSF’ mengungkap sisi lain dari MANJA yang mendorong pendengar ke tempat nyamannya untuk menemukan diri sendiri, menyepi mencari Shangri-La nya sendiri," tutup James.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News