Craig membuat debut lewat album Born to Do It yang dirilis pada Agustus 2000. Album itu terjual nyaris sepuluh juta kopi di seluruh dunia. Membawa nama Craig mendominasi tangga lagu lewat single "7 Days" dan "Walking Away." Demam R&B era itu juga diramaikan oleh penyanyi lain seperti Usher, Ne-Yo, Nelly, Akon, Jaheim, Tank, Lloyd, Cassie, JoJo, Mario, dan puluhan lainnya.
Kesuksesan R&B era itu tidak lepas dari gaya lirik yang mendalam bicara perasaan dengan kemasan unik yang mencampurkan soul, hip-hop, dan elemen-elemen pop. Tetapi, sebagaimana tren musik lain, semua berputar. Kini, dominasi R&B di radio berganti dengan tren K-Pop yang masif di media sosial dan platform streaming. Meski demikian, pesona R&B tak sepenuhnya pergi. Regenerasi R&B terus terjadi dan bertransformasi. Lantas, bagaimana Craig David melihat masa depan R&B?
"Masa depan R&B selalu ada untuk mereka yang mengekspresikan dirinya, terus menemukan cara untuk berekspresi. Keindahan R&B buat saya adalah tentang kejujuran perasaan. Bukan sesuatu yang harus Anda pikirkan. Bukan soal hal teknis. R&B adalah musik soul," jelas Craig.
Bagi Craig perasaan yang diungkapkan melalui musik R&B itu beresonansi pada pendengar. Sehingga mereka dapat berbagi perasaan yang sama. Hal ini yang membuat musik R&B tetap hidup di berbagai era tren dalam industri musik.
"Seperti saat Anda merasakan sesuatu, itu juga dirasakan oleh Cassie, dan JoJo. Atau ketika Anda merasakan lagu dari Kehlani, Anda merasakan hal yang sama dari ballad itu. Saya merasa itulah perbedaannya, musik R&B akan selalu tetap hidup karena genre ini bicara perasaan," lanjut Craig.

(Craig David dalam wawancara dengan Medcom.id)
Baca juga: Eksklusif: Awalnya Penggemar, Yaeow Penyanyi Swedia Kolaborasi dengan Musisi Indonesia |
Craig David Melihat Musisi Muda
Industri musik berjalan lebih cepat dari apa yang kita bayangkan. Hal itu membawa dampak yang tak terbayangkan oleh para musisi dari era sebelumnya. Akses rekaman dan distrubusi yang semakin terjangkau dan efisien membuat talenta-talenta muda dari berbagai belahan dunia muncul. "Saya merasa (talenta muda) adalah masa depan. Maksud saya, mereka punya kemampuan untuk mengubah lanskap musik, membawa ide-ide segar. Dan saya merasa sebagai musisi yang sudah cukup lama, saya merasa diri saya harus tetap bertumbuh dan bergerak. Saya merasa memang begitu seharusnya," kata Craig.
Alih-alih melihat musisi muda dengan pandangan sinis, Craig justru merespons positif sebagai upaya agar dirinya tetap relevan. Craig menikmati proses bertransformasi menyesuaikan zaman
"Kemudian Anda berpikir kalau Anda memiliki pondasi yang bagus dan memulai dari awal lagi, 'menyusun batu bata lagi.' Saya suka itu. Itu membuat kita selalu waspada, yang mana itu bagus."
Upaya untuk terus relevan diwujudkan Craig salah satunya lewat single terbarunya, "SOS" yang akan mengawali perjalanan tur globalnya tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News