Fadli menambahkan, sebelum wafat, Supratman sempat menitipkan pesan kepada keluarganya agar lagu tersebut dijaga dan diwariskan untuk seluruh rakyat Indonesia. Dengan begitu, setiap kali "Indonesia Raya" dikumandangkan, baik dalam upacara kenegaraan maupun momen olahraga, lagu ini tetap menjadi simbol patriotisme dan persatuan yang tidak terikat oleh aturan royalti.
"Saya kira dari pihak keluarga juga sudah mengatakan bahwa itu kan sudah menjadi lagu kebangsaan jadi tidak ada royalti untuk lagu kebangsaan gitu ya," ujar Fadli Zon.
"Yang saya tahu dari riwayat WR Supratman sendiri sebelum beliau meninggal itu kata-katanya, 'Ya inilah yang bisa aku persembahkan untuk negeriku, sebuah lagu kebangsaan'. WR Supratman aja nggak minta royalti," tambah Fadli.
Sebelumnya, isu royalti musik kembali menjadi perhatian publik setelah beberapa pencipta lagu dan penyanyi terlibat sengketa hukum, ditambah dengan pelaku-pelaku usaha yang mengeluhkan kewajiban membayar atas musik yang mereka putar.
baca juga: Yovie Widianto Dukung LMKN Diaudit Supaya Dipercaya Publik |
Menurut sejumlah musisi, konflik ini muncul karena regulasi yang membingungkan, kebijakan yang saling tumpang tindih, dan kurangnya transparansi dalam pengelolaan royalti oleh Lembaga Manajemen Kolektif (LMK).
Beberapa musisi mengusulkan agar royalti dibayarkan langsung kepada pencipta lagu melalui sistem lisensi tanpa perantara. Namun, cara ini berpotensi bertabrakan dengan aturan yang berlaku.
Di sisi lain, pemilik kafe dan restoran merasa ragu untuk memutar musik, karena khawatir harus menanggung biaya royalti tambahan.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, mengingatkan bahwa sudah ada lembaga resmi sesuai undang-undang, yang bertugas memastikan para seniman menerima penghargaan dan kompensasi yang layak atas karya mereka.
"Supaya hasil karya mereka itu mendapatkan penghargaan dan apresiasi yang layak," ujar Hasan di Kantor PCO, Gambir, Jakarta Pusat.
Hasan menjelaskan bahwa pembahasan mengenai hal ini masih berlangsung dan belum mencapai keputusan akhir. Oleh karena itu, komunikasi ke depan akan diperkuat agar semua pihak dapat menerima hasil yang adil dan seimbang.
(Dashyauly Hutauruk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id