Para musisi asal Indonesia itu bekerjasama dengan Synchron Stage Orchestra Vienna, kelompok orkestra yang dipimpin Johannes Vogel. Kelompok orkestra ini telah biasa menggarap proyek-proyek besar film Hollywood.
Selama 120 menit, sekitar 600 penonton yang didominasi warga Austria disuguhkan aksi kolaborasi impresif. Mereka membawakan lagu-lagu Indonesia, antara lain Chopin Larung karya Guruh Soekarno Putra, lagu dari Indonesia Timur yang berjudul Pangkur Sagu, hingga lagu asal Jawa Tengah, Walang Kekek.
Empat penyanyi yang didaulat membawakan lagu-lagu di atas adalah Gita Gutawa, Sandhy Sondoro, Gabriel Harvianto, dan Woro Mustiko.
Woro bisa dibilang paling mencuri perhatian malam itu. Dia menembang macapat sembari memainkan wayang. Setelah itu, dia menari topeng Betawi.
Dari raut wajah para penonton yang hadir, tampak ekspresi kagum dengan aksi Woro. Gadis asal Solo berusia 16 tahun itu mampu menghadirkan suasana magis.
Secara konsep Ethnochestra memang ditujukan untuk menghadirkan suguhan yang merepresentasikan sisi etnik Nusantara yang eksotis, dipadu dengan alunan orkestra yang megah.
Judul "Ethnochestra" itu sendiri datang dari Duta Besar RI untuk Austria, Dr. Darmansjah Djumala.
‘‘konser ini merupakan diplomasi melalui musik," ujar Dubes Djumala.
"Konser kolaborasi ini diharapkan dapat membantu mempromosikan seni-budaya Indonesia di
panggung internasional, dalam hal ini karya musik Indonesia, dan semakin meningkatkan
interaksi antar masyarakat kedua negara yang pada gilirannya diharapkan dapat
meningkatkan hubungan Indonesia dan Austria di berbagai bidang."
"Kota Wina sebagai pusat musik dunia memberikan peluang besar bagi kehadiran musik kontemporer karya komponis Indonesia di tengah-tengah percaturan musik di Austria. Kolaborasi antara komponis besar Indonesia dengan orkestra simfoni Austria dalam konser ini dapat pula menjadi ajang untuk mendorong penguatan industri kreatif nasional dan mempromosikannya di pasar industri kreatif Austria," imbuhnya.
Dalam konser itu, hadir pula Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan
Kebudayaan, Ibu Puan Maharani.
"Konser ini merupakan bentuk persahabatan antara negara Indonesia dan Austria yang telah
terjalin dan terus meningkat, tidak hanya antar negara akan tetapi berproses menjadi
persahabatan antara masyarakat (people to people connectivity)’’, ujar Ibu Puan Maharani
dalam sambutannya."
Jelang akhir konser, Erwin bersama para pemain orkestra menyuguhkan aksi spesial dan mungkin baru pertama kali terjadi. Mereka membawakan lagu folklore Tritsch Tratsch Polka dengan balutan koplo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News