Selama hidupnya, Jhonny telah bergelut di dunia musisi selama puluhan tahun. Diketahui, awal mula dirinya terjun di dunia seniman adalah karena perkataan seorang sahabatnya yang ia temui pertama kali di tanah rantau yaitu Zainuddin MZ.
Diketahui Jhonny sendiri merupakan pria kelahiran Gresik, 20 Oktober 1960. Namun kemudian keluarganya pindah ke Jakarta pada awal dekade 70-an. Hal tersebut ia ungkapkan pada sebuah wawancara eksklusif bersama Metrotvnews.com beberapa tahun yang lalu.
Saat dirinya pindah ke Jakarta, ia kemudian bertemu dengan dengan Udin yang tidak lain ia adalah Zainudin MZ yang pada saat itu ia adalah seseorang yang sangat pandai berceramah. Karena Jhonny juga pernah mengenyam pendidikan di sebuah pesantren di Probolinggo, akhirnya mereka pun bekerjasama untuk mendirikan sebuah majelis taklim.
baca juga: Dorman Borisman Dimakamkan di TPU Susukan Bersama Kakinya yang Diamputasi |
Dalam majelis taklim tersebut, Udin yang bertugas sebagai penceramah, sedangkan Jhony bertugas sebagai qori atau pelantun ayat suci Alquran.
“Pada tahun 1973 dan 1975 waktu kembali ke Jakarta, saya mendirikan Majelis Taklim dengan Bang Udin. Ke mana-mana (kami) naik Vespa berdua, dia ceramah saya qiroah, saya ngajinya. Cuma kami berpisah di tahun 1977,” kata Jhonny.
Namun hubungan mereka kemudian merenggang sejak Udin mengungkapkan sebuah kalimat yang membuat Jhony memutuskan untuk hengkang dari majelis taklim dan melanjutkan hidupnya sebagai seniman.
“Karena apa kami berpisah? Saya lihat dalam satu ayat, yang kira-kira bunyinya begini, ‘Dan jangan kau jadi orang kafir pertama mengingkarinya dan jangan kau tukar ayat ini dengan harga yang murah,’ gara-gara kata itu ‘harga murah,’ saya milih pisah. Saya dibagi komisi dikit sama Bang Udin (saat qiroah). Saya minta lebih, Bang Udin protes, ‘Kan gue yang ngajak elu, gue yang punya Vespa’,” ungkap Jhony menceritakan.
Keputusan tersebut diambil oleh Jhonny tidak lain adalah karena ia sudah matang untuk menjalankan hidup sebagai musisi. Bahkan hingga saat ini namanya masih dikenal luas lantaran grup musiknya yang mempunyai ciri khas tersendiri dan unik meskipun kerap dianggap tidak jelas.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News