Dalam siniar terbaru Shindu's Scoop di kanal YouTube Medcom.id, penyanyi berusia 35 tahun itu mengakui bahwa ada dilema tersendiri dalam hubungannya dengan album tersebut.
“Mungkin kalau dibilang love and hate, bener sih,” ujar Danilla.
Pelantun hit "Berdistraksi" ini pun merasa bahwa banyak pendengarnya masih terjebak di era Telisik, seolah album debutnya menjadi bayangan yang sulit dilepaskan.
Danilla pun mengungkap kegelisahannya, seakan sebanyak apa pun ia berkarya, sorotan publik tetap kembali pada album rilisan tahun 2014 tersebut.
Baca juga: Grup Musik Rangkai Lepas Album yang Diproduseri Mendiang Ade Paloh |
“Gue jadi kayak mikir, gua mau bikin album sebanyak apa pun, ujung-ujungnya yang gua mainin tuh album satu doang,” tuturnya.
Danilla merasa seolah ada ekspektasi dari penggemarnya untuk tetap mempertahankan persona seperti di album Telisik, meski dirinya tak pernah menjanjikan hal tersebut.
"Gua nggak pernah berjanji untuk stay, dan gua nggak pernah minta kalian berekspektasi," tegasnya.
Meski tak mempermasalahkan jika pendengarnya masih terjebak di nostalgia Telisik, Danilla menegaskan bahwa dirinya tak akan ikut terperangkap dalam bayang-bayang album debutnya.
Baginya, hidup terus berjalan dan berputar, penuh dengan drama dan cerita baru yang layak diekspresikan dalam karya-karya berikutnya.
"Nggak papa stuck di situ (album Telisik) nggak papa, cuman jangan minta gua untuk stuck di situ. Karena hidup gua dramanya banyak dan misal pun gua bikin lagu yang kayak gitu, kalian akan tetap liat itu berbeda," tukas Danilla.
"Lo dengerin lagu itu sampai kapan pun nggak papa, cuman kalo kalian request gua untuk 'Ayo Danila, ke sini lagi' itu nggak bisa, karena gua udah bikin yang lain," sambungnya.
Baca juga: Damon Albarn dan Ribuan Musisi Rilis Album Protes AI |
Danilla mengaku akan merasa sedih jika penggemarnya terus menuntutnya untuk melahirkan karya yang serupa dengan Telisik. Menurutnya, album debutnya itu lahir di waktu yang tepat: momennya pas, eranya pas, dan segala sesuatunya seolah selaras dengan perasaan para pendengar saat itu.
Namun, ketika dirinya berkembang dan bereksplorasi, sebagian pendengar justru tetap terjebak di masa lalu.
"Gua akan sedih kalau kalian request gua untuk bikin yang seperti itu lagi. Karena mau dibuat semirip apa pun, rasanya nggak akan pernah sama. Itu adalah story-nya kalian," ujarnya.
"Itu urusan lo sama lagunya, itu bukan tanggung jawab gua. Tanggung jawab gua di sini cuma sharing apa yang ada dalam hidup gua, dan kalau pun itu relate dengan kalian, it's good it's your soundtrack," tutup Danilla.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News