Jabar Etno Fest (Foto: instagram)
Jabar Etno Fest (Foto: instagram)

Kemenbud Dorong Musik Tradisional Terus Dikenalkan ke Anak Muda

Elang Riki Yanuar • 05 November 2025 23:45
Jakarta: Kementerian Kebudayaan melalui Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IX Jawa Barat menggelar Jabar Etno Fest untuk pertama kalinya di Kabupaten Sumedang. Festival kebudayaan yang mengambil tema “Menjalin Tradisi, Menginspirasi Generasi” ini ingin membangun ekosistem kebudayaan yang berkelanjutan dan membuka ruang inovasi bagi anak-anak muda.
 
Digelar selama tiga hari, Jabar Etno Fest menyuguhkan berbagai kegiatan yang merepresentasikan kekayaan tradisi Jawa Barat. Hari pertama dibuka dengan Jejak Budaya Pesta Rakyat, parade kesenian, permainan tradisional, hingga Bazar Kuliner Nusantara. 
 
Sementara Hari kedua menampilkan Gastronomi Kraton, Wastra Kraton, dan Seni Karawitan Keraton, disertai ritual Nyadran Makam Leluhur di kawasan Keraton Sumedang Larang sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur. 

Malam harinya, penampilan Orkestra Tarawangsa memukau penonton dengan harmoni instrumen tradisional yang berpadu dengan aransemen modern. Tarawangsa merupakan salah satu jenis kesenian rakyat yang ada di kalangan masyarakat Sunda
 
Puncak acara pada hari ketiga diwarnai Oratorium Kolosal "Kabayan Masagi" yang menampilkan nilai-nilai kecerdasan dan kearifan Sunda, serta Pasanggiri Jaipong dan penampilan bintang tamu yang menutup festival dengan semangat kebanggaan budaya.
 
"Seperti yang sering disampaikan oleh Menteri Kebudayaan, Indonesia bukan sekadar diversity, tetapi mega diversity, sangat kaya dalam keberagaman. Melalui kegiatan seperti Jabar Etno Fest, kita membangun rasa kepemilikan terhadap kekayaan budaya sendiri," kata Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Dr. Restu Gunawan, M.Hum.
 
"Budaya bukan hanya sesuatu yang dilindungi, tetapi juga dapat menjadi penggerak ekonomi bangsa. Kebudayaan tidak semata tontonan; ia adalah kekuatan yang dapat membangun perekonomian dan memperkuat jati diri bangsa," lanjutnya. 
 
Melalui ajang ini, Kementerian Kebudayaan ingin memberikan menjadi ruang bersama untuk memperkuat kesadaran budaya dan menumbuhkan kreativitas lintas generasi.
 
"Budaya itu hidup ketika diwariskan. Akar tradisi harus terus terhubung dengan generasi muda agar identitas kita tidak tercerabut dari tanahnya. Ini bukan sekadar festival, tapi gerakan kultural yang menghubungkan tradisi dengan masa depan," kata Kepala BPK Wilayah IX Jawa Barat, Retno Raswaty.
 
Dia menambahkan jika ajang ini dibangun atas filosofi pohon sebagai simbol perjalanan kebudayaan. Akar melambangkan tradisi dan nilai dasar, batang adalah identitas dan keberlanjutan, daun menjadi lambang kreasi dan ekspresi generasi muda, sementara buah mencerminkan manfaat dan warisan bagi masa depan. 
"Festival seperti ini bukan hanya memperkaya wawasan budaya, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat melalui seni, kuliner, dan produk kreatif lokal," tutup Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan