Borneo Lantunan Acoustic atau dikenal dengan nama Bellacoustic, grup berakar tradisi Kalimantan Tengah, tampil pada hari ketiga IMEX yang digelar di Puri Lukisan, Ubud, pada 12 Mei 2024.
Bellacoustic sangat energik, mereka berhasil membakar semangat para penonton yang didominasi turis mancanegara. Musik mereka terdiri dari instrumen-instrumen tradisi seperti suling Dayak, garantung (gong), kangkanong, dan kecapi. Di balik semangat itu, terdapat kisah tragis yang menginspirasi karya mereka.
"Musik kami berangkat dari ritual dan pesan sosial, termasuk soal kasus di Kalimantan Tengah, salah satunya kebakaran hutan. Kami ingin menyuarakan bukan peladang lokal dari masyarakat Dayak yang menyebabkan kebakaran hutan. Peladang Dayak kalau berladang di lahan mineral, bukan di lahan gambut yang dibakar," jelas Panji.
Lagu yang dimaksud Panji bercerita soal kebakaran hutan adalah "Seha (A Rise of Nature)." Lagu ini sekaligus menjadi pembelaan terhadap suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah dari tuduhan terlibat pembakaran hutan. Suku Dayak Ngaju punya kearifan lokal dalam mengolah tanah mereka dengan menjunjung tinggi keharmonisan alam.
Selain itu, Bellacoustic juga memperkenalkan karakteristik musik Kalimantan Tengah yang berbeda dari provinsi lain di Kalimantan. Di Kalimantan Tengah, instrumen tradisional mereka adalah kecapi, berbeda dari daerah lain di Kalimantan yang didominasi alat musik sape. Kecapi dari Kalimantan Tengah juga memiliki bentuk yang unik dan sistem laras nada yang berbeda.
"Sape bukan Kalimantan Tengah. Kecapi kami dua senar dan tiga senar. Dulu menggunakan serat kayu atau serat nanas untuk senar. Scale kecapi kami minor dan kecil bentuknya, nadanya syahdu," jelas Panji.
| Baca juga: Cerita Hip-hop Papua Tebar Pesan Luhur dari Biak |
IMEX memiliki konsep berbeda dari pertunjukan musik pada umumnya. Acara ini mempertemukan para musisi berbasis tradisi dengan para pelaku industri musik global. Mulai dari label musik, direktur festival musik, jurnalis, hingga agen musik. Diharapkan melalui acara ini terjadi hubungan keberlanjutan antar berbagai pihak dalam ekosistem industri musik dengan muara membawa musisi-musisi Indonesia tampil di luar negeri.
Ajang musik berbasis tradisi ini resmi dibuka pada 9 Mei, dan akan berakhir pada 12 Mei 2024. Sebanyak 15 penampil dari seluruh Indonesia turut mengisi acara ini.
Grup-grup berbasis tradisi lain yang terpilih tampil di IMEX 2024 antara lain Archa (Ambon-Maluku), Agustian Supriatna Trio (Bandar Lampung-Lampung), Damar ART (Banyuwangi-Jawa Timur), De Tradisi (Medan-Sumatera Utara), Kroncong Sejati (Kediri-Jawa Timur), Sasando Gong (Pulau Rote-Nusa Tenggara Timur), Tardigrada (Palu-Sulawesi Tengah), Walk On Water (Pulau Nias-Sumatera Utara), dan Varnasvara (Jakarta).
| Baca juga: Grup Etno-Progresif De Tradisi Sampaikan Pesan dari Sungai Binge |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id