Epo D'Fenomeno (Foto: Medcom/Shindu)
Epo D'Fenomeno (Foto: Medcom/Shindu)

EKSKLUSIF! Cerita Hip-hop Papua Tebar Pesan Luhur dari Biak

Agustinus Shindu Alpito • 10 Mei 2024 07:00
Ubud: Epo D'Fenomeno jadi salah satu dari 15 grup terpilih yang tampil di Indonesian Music Expo (IMEX) 2024. Ajang pertunjukan dan forum musik ini punya semangat yang berbeda dari festival musik pada umumnya. IMEX fokus pada pengembangan karier para grup musik berbasis tradisi dari seluruh Indonesia. Melalui acara yang digelar di Puri Lukisan, Ubud, Bali, pada 9-12 Mei 2024 ini, peserta mendapat kesempatan bertemu dengan pelaku industri musik global. Mulai dari direktur festival musik dari Eropa, Asia, label musik, produser, jurnalis, hingga agen musik. 
 
Masing-masing grup memiliki keunikan tersendiri dalam mengemas musik dengan akar-akar tradisi. Harapannya, mereka mampu menembus industri musik global. Termasuk Epo D'Fenomeno dari Papua.
 
Meski membawakan musik hip-hop yang identik dengan Amerika, rapper asal Jayapura ini punya visi mengangkat kearifan lokal Papua. Baik dari instrumen musik yang dipilih dalam arasemen, sampai Bahasa yang digunakan.

 
Baca juga: Rapper Asal Iran Toomaj Salehi Dihukum Mati karena Kritik Pemerintah 

 
"Untuk subgenre ini kami namakan 'TRAP' atau tradisional rap Papua, hip-hop new school, trap, kita kombinasikan dengan kultur. Tifa, instrumen pukul yang mana biasa sebagai aksesoris tetapi kami gunakan di sini. Kami menggunakan tifa Biak dan Bahasa Biak. Kami nyanyikan doa dari para moyang, kami sebut 'wor' Biak," kata Epo secara eksklusif kepada Medcom.id, saat pembukaan IMEX 2024 di Ubud.
 
Epo D'Fenomeno secara lugas menyampaikan pesan tentang kekayaan Papua dan problematika sosial yang melingkupinya. Hal itu dikemas dalam bentuk musik hip-hop yang terdengar distingtif, melebur halus antara rima dan pukulan tifa. 
 
"Pesannya puitis, bahasa Biak kalau diartikan ke bahasa Indonesia sangat filosofis. Menceritakan tanah Papua sangat kaya, saya menggambarkan (apa yang terjadi di Papua) pesta besar, membludaknya transmigrasi. Ini seperti pesta, kami sebagai orang asli eksistensinya jangan sampai kalah. Ada ungkapan 'Faido Ma, Maido Fa.' Kalian (para pendatang) datang menunjukkan punya kalian, kami datang menunjukakan punya kami. Sesederhana mungkin, 'Kamu jual, saya beli,'" ujar Epo lugas.
 
Nilai-nilai ini sekaligus menjadi api semangat yang ditularkan Epo D'Fenomeno pada pendengarnya. Semangat untuk percaya pada kemampuan diri sendiri dan siap bersaing secara sehat dalam berbagai konteks tantangan kehidupan.
 
Epo sendiri sudah 15 tahun berkiprah di dunia musik. Pemilik nama asli Onesias Chelvox Urbinas itu telah melahirkan ratusan karya lagu. Di samping itu, Epo D’Fenomeno juga aktif melakukan pemberdayaan dengan membuka kelas pelatihan musik gratis untuk memotivasi anak-anak muda Papua.
 
Grup-grup berbasis tradisi lain yang terpilih tampil di IMEX 2024 antara lain Archa (Ambon-Maluku), Agustian Supriatna Trio (Bandar Lampung-Lampung), Bellacoustic (Palangkaraya-Kalimantan Tengah), Damar ART (Banyuwangi-Jawa Timur), De Tradisi (Medan-Sumatera Utara), Kroncong Sejati (Kediri-Jawa Timur), Sasando Gong (Pulau Rote-Nusa Tenggara Timur), Tardigrada (Palu-Sulawesi Tengah), Walk On Water (Pulau Nias-Sumatera Utara).
 
 
Baca juga: Macklemore Rilis Lagu Hinds Hall, Berisi Dukungan untuk Palestina 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan