Para musisi difabel yang berkolaborasi membawakan Stand by Me (Foto: The Nippon Foundation)
Para musisi difabel yang berkolaborasi membawakan Stand by Me (Foto: The Nippon Foundation)

Adrian Yunan dan Puluhan Musisi Difabel Seluruh Dunia Rilis Video Musik Kolaborasi

Dhaifurrakhman Abas • 07 Juni 2020 13:51
Jakarta: The Nippon Foundation (TNF) merilis sebuah video musik yang menampilkan 46 seniman penyandang disablilitas dari 15 negara berbeda. Mereka menyanyikan lagu Stand By Me karya musisi Ben E. King.
 
Video musik yang didukung True Colors Festival ini digarap untuk mempromosikan pesan positif dan meningkatkan kesadaran tentang diskriminasi yang dihadapi penyandang disabilitas semasa pandemi virus korona. Video musik ini juga sebagai komitmen TNF dalam membangun masyarakat global yang lebih inklusif dan peduli serta kontribusi penyandang disabilitas di tengah pandemi.
 
“Kami semua para disabilitas, dalam situasi yang sama secara global. Kami menghadapi perjuangan dan ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Dengan berpartisipasi dalam proyek seperti ini, kami berharap dapat menyatukan orang-orang dan mengilhami kita semua untuk saling berdiri, tidak peduli apa pun yang menghadang kita, "kata Founder Ill-Abilities  Luca Patuelli, dalam sebuah pernyataan yang diterima Medcom.id, Minggu 7 Juni 2020.

Adapun 46 orang seniman disabilitas tersebut berasal dari musisi beraliran acapella, rap, jazz, klasik, juga penari balet dan breakdance. Di antaranya termasuk rapper Signmark dari Finlandia, Sparsh Shah, seorang seniman seni pertunjukan berusia 17 tahun dari Amerika, dan Yusuke Anazawa, pemain biola jazz virtuoso tuna netra dari Jepang. Dari Indonesia, Adrian Yunan, mantan personel Efek Rumah Kaca yang kini bersolo karier, terlibat dalam kolaborasi ini.
 
Pertunjukan itu sendiri diterjemahkan ke dalam bahasa isyarat oleh Amber Galloway Gallego. Dia merupakan spesialis dalam menafsirkan konser dan festival musik menjadi bahasa isyarat.
 
“Saya benar-benar menyukai kenyataan bahwa saya dapat mengerjakan proyek ini dengan lebih dari 40 musisi yang memiliki kemampuan khusus di seluruh dunia. Bagi saya, proyek ini adalah bukti kekuatan luar biasa yang dimiliki teknologi untuk menyatukan kita sebagai manusia, terlepas dari siapa dan di mana kita berada di dunia," sambungnya.
 
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, 15 persen dari populasi dunia atau sekitat dari 1 miliar orang memiliki beberapa bentuk disabilitas. Merrka menghadapi diskriminasi dalam berbagai hal, mulai dari akses ke pendidikan, pekerjaan, informasi dan komunikasi.
 
Begitupun saat pandemi global covid-19 yang membuat kesulitan mereka hadapi semakin intensif. Sebagian penyandang disabilitas memiliki sistem kekebalan yang lemah membuat mereka rentan terhadap infeksi.
 
Sementara bagi sebagian lainnya, isolasi diri adalah suatu kemustahilan. Rutinitas yang menenangkan dan interaksi sehari-hari dengan dunia luar hilang, menyebabkan mereka disorientasi dan stres.
 
Sebab itu, Video musik Stand By Me yang digarap bertujuan sebagai katalis untuk meningkatkan kesadaran tentang situasi yang dihadapi penyandang disabilitas. Dengan menghadirkan para musisi disabilitas, video musik ini diharapkan akan menghubungkan setiap orang yang berasal di mana saja
 

 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan