Finalis Sinergi-Suara Taman-Impian Makassar
Finalis Sinergi-Suara Taman-Impian Makassar

Lima Band Asal 5 Kota di Indonesia Tembus Nominasi Sinergi Suara Award IMA 2025

Agustinus Shindu Alpito • 08 Desember 2025 14:19
Jakarta: Program Sinergi Suara yang digelar oleh Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf) bersama Pophariini dan Langit Musik kembali menjadi ruang penting bagi talenta musik daerah. Selama dua minggu, tepatnya pada 15–30 November 2025, sebanyak 20 musisi dari Makassar, Medan, Yogyakarta, Bandung, dan Bali mengikuti proses pendampingan serta tampil dalam mini showcase. Daftar pesertanya beragam, mulai dari Lily at Summer, Natinson, Surgir, hingga Satva dan Sekala.
 
Setelah seluruh rangkaian usai, tim kuratorial Pophariini menentukan lima nama yang dianggap paling menonjol dan berhak masuk nominasi Sinergi Suara Award di Indonesian Music Awards (IMA) 2025. Para nomine itu adalah Natinson dari Makassar, Inthesky dari Medan, Hunian asal Yogyakarta, Basajan dari Bandung, serta Satva mewakili Bali.
 
Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Bekraf, Teuku Riefky Harsya, menilai program ini bukan sekadar kegiatan teknis, tetapi gerakan untuk memperkuat fondasi musik nasional dari daerah. Ia menegaskan bahwa keberadaan mentoring, showcase, dan koneksi dengan berbagai platform dirancang untuk membantu musisi memahami industri secara utuh serta membuka peluang ekonomi yang lebih besar.
 
“Kita berada di era ketika musik adalah kekuatan ekonomi. Sinergi Suara mendorong transformasi ekonomi di komunitas musik daerah, penciptaan lapangan kerja baru di sektor musik, serta penguatan rantai nilai dari hulu ke hilir agar pelaku kreatif di daerah mendapat akses lebih adil terhadap pasar dan kesempatan," ungkap Teuku Riefky Harsya.

Ia juga menyebut pentingnya komunitas akar rumput dalam pertumbuhan musik Indonesia serta perlunya kolaborasi lintas sektor.
 
“Kolaborasi adalah kunci. Pemerintah, industri, dan komunitas harus berjalan bersama… Keberhasilan Sinergi Suara bukan diukur dari banyaknya acara, tetapi dari seberapa jauh kapasitas musisi meningkat, karya yang menembus pasar, dan jejaring yang berlanjut setelah program selesai.”
 
Bagi Menteri, para finalis membawa harapan baru bagi regenerasi karya dan perkembangan ekonomi kreatif. 
 
“Semoga Sinergi Suara menjadi langkah konkret kita menjadikan ekonomi kreatif sebagai motor pertumbuhan yang inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan, dengan musik sebagai salah satu penggerak utamanya.”
 
Dimasz Joey, Chief of Marketing Officer Mad Haus, turut menyoroti perjalanan musisi daerah yang kerap diwarnai perjuangan panjang sebelum mencapai panggung besar. Ia menggambarkan bahwa Sinergi Suara mampu memberikan arah sekaligus dorongan bagi mereka.
 
“Kesuksesan perlu diraih agar seseorang bisa menjadi mercusuar di kotanya… Harapannya, kehadiran teman-teman di Sinergi Suara mampu memantik inspirasi baru dan memberi energi tambahan untuk terus melakukan hal-hal luar biasa. Saat keberhasilan itu datang, jadilah mercusuar di kota kalian masing-masing," ujar Dimasz Joey.
 
Dari sisi industri, CEO Nuon Digital Indonesia, Aris Sudewo, menjelaskan bahwa pihaknya ingin memastikan musisi daerah memiliki pemahaman lebih luas tentang perjalanan sebuah karya di platform modern. Ia menilai potensi besar musisi daerah masih perlu banyak ruang dukungan.
 
“Kami melihat banyak musisi daerah yang memiliki karya kuat dan potensi besar… Dengan memberikan ruang melalui platform seperti Langit Musik dan Langitku, kami berharap program ini dapat memberi dorongan awal bagi para musisi untuk terus berkarya dan bertumbuh dan menjangkau pendengar yang lebih luas," kata Aris Sudewo.
 
Puncak penghargaan untuk para nomine akan dipersembahkan melalui Indonesian Music Awards 2025 yang akan digelar pada 19 Desember 2025 di Jakarta.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan