Joey masuk dalam nominasi Best Improvised Jazz Solo (lewat lagu Giant Steps) dan Best Jazz Instrumental Album (album My Favorite Things).
Dalam album My Favorite Things, Joey membawakan lagu Giant Step dari John Coltrane, Lush Life karya Billy Strayhorn, Over the Rainbow karya Harold Arien, serta menyelipkan komposisi ciptaannya sendiri berjudul Ma Blues.
Joey sebenarnya sudah dua tahun ini menjadi sorotan musisi jazz dunia. Pianis cilik ini berhasil menarik perhatian di acara gala dinner yang dibuat peraih 9 Grammy Awards, Wynton Marsalis, di Jazz at Lincoln Center, New York, Amerika Serikat, pada 1 Mei 2014.
Baca juga: Pertama dalam Sejarah, Musisi Indonesia Masuk Nominasi Grammy
Seperti dijelaskan dalam tulisan almarhum Denny Sakrie, jurnalis kontributor untuk Rolling Stone Indonesia, dalam kesempatan itu, Joey memainkan Round Midnight dari Thelonius Monk, sebuah komposisi jazz yang populer.

Joey Alexander (Foto:AFP/Pascal Pavani)
Awal keterlibatan Joey pada acara bergengsi ini bermula dari ketertarikan Marsalis saat melihat video Joey yang diunggah ke situs YouTube. Akhirnya, Joey diundang dan sukses menjadi penampil satu-satunya yang berasal dari luar Amerika Serikat.
Kehadiran Joey dalam acara itu sontak mendapat perhatian dunia. Berbagai media internasional seperti Wall Street Journal dan CBS News turut menurunkan berita tentang sosok anak yang mengagumkan ini.

Joey telah malang melintang di berbagai panggung jazz internasional. Mulai dari perhelatan Java Jazz hingga festival Jazz Improvisation di Ukraina.
Pesona Joey memikat, hingga berujung pada kesempatan-kesempatan luar biasa. Seperti album My Favorite Things yang digarap Joey dengan melibatkan produser peraih Grammy Awards, Jason Olaine.
Olaine adalah produser yang menggarap album dari musisi jazz terkemuka seperti Roy Hargrove, Chris Potter, dan Kurt Rosenwinkel.
Ada poin menarik yang ditulis New York Times terkait penampilan Joey di Central Park, New York, beberapa bulan lalu. Dengan mengenakan celana jeans dan kaus Joy Division, dengan polosnya Joey berkata, "Aku enggak tahu banyak soal band ini (Joy Division), tetapi aku suka kausnya."
Joey membuat dunia terheran-heran bagaimana seorang anak Asia secara luar biasa mampu membuat aransemen mencengangkan dari repertoar karya legenda musik. Sekaligus pembuktian bahwa musik, apapun embel-embel di belakangnya, bersifat universal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id