Agnez Mo (Foto: Instagram/agnezmo)
Agnez Mo (Foto: Instagram/agnezmo)

Kisruh Royalti Agnez Mo, Ini Contoh Sistem Performing Rights di Amerika

Rafi Alvirtyantoro • 19 Februari 2025 23:21
Jakarta: Kasus royalti hak cipta yang melibatkan penyanyi Agnez Mo masih terus berlanjut. Pelantun lagu "Sebuah Rasa" itu berencana mengajukan kasasi setelah diputuskan membayar sebesar Rp1,5 miliar kepada pencipta lagu Ari Bias.
 
Konflik antara Agnez Mo dan Ari Bias bermula dari tuduhan pelanggaran hak cipta yang diajukan oleh Ari Bias terhadap Agnez Mo pada 2024 lalu. Sebagai pencipta lagu "Bilang Saja," ia merasa Agnez Mo telah menggunakan lagunya secara komersial dalam tiga konser tanpa izinnya.
 
Dalam konteks tersebut, Ari Bias berhak mendapatkan royalti atas lagu ciptaannya dalam kategori performing right.
 
baca juga: Sudah Ingatkan Promotor Bayar Royalti, Agnez Mo Heran Digugat Ari Bias
 

Apa Itu Performing Rights?

Performing Rights adalah hak eksklusif pencipta lagu untuk mendapatkan kompensasi atas pertunjukan musiknya di depan umum. Hak tersebut juga mencakup penggunaan karya lagu dalam layanan publik yang bersifat komersial.

Salah satu contoh dari performing right adalah penggunaan lagu dalam konser musik. Para pencipta lagu seharusnya mendapatkan royalti dari setiap lagu yang ditampilkan, disiarkan, atau diputar di tempat-tempat publik bersifat komersial. Royalti tersebut dapat dibayarkan melalui Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).
 
Kalau di Indonesia, untuk perizinan performing right juga harus diajukan ke LMKN, dan bukan langsung kepada pencipta lagu. Aturan itu sesuai dengan Pasal 87 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta mengatur tentang pemungutan royalti melalui Lembaga Manajemen Kolektif (LMK).

Bagaimana Sistem Performing Rights di Amerika Serikat?

Performing Rights atau hak pertunjukan telah diatur di dalam Undang-Undang Hak Cipta AS. Aturan itu mencakup hak untuk mempertunjukkan musik di tempat umum, di siaran, dan dalam aliran digital.
 
Kalau di Amerika Serikat, ada organisasi khusus yang mengelola Performing Rights dari sebuah karya musik. Jadi, organisasi itu tidak menangani Mechanical Rights dan Synchronization Rights.
 
Mechanical Rights adalah izin tertulis dari penerbit untuk memproduksi dan mendistribusikan rekaman, CD, atau kaset audio untuk komposisi berhak cipta tertentu. Sementara Synchronization Rights adalah pemberian royalti kepada pemilik hak cipta saat karya musiknya digunakan bersamaan dengan gambar visual, seperti musik dalam film, TV, video, program komputer, dll.
 
Salah satu contoh organisasi Performing Rights terbesar di Amerika Serikat adalah BMI. Organisasi yang telah didirikan sejak 1939 silam itu berperan sebagai jembatan antara para pencipta lagu dengan pihak yang ingin memutar musik mereka di depan publik.
 
Saat ini BMI telah mewakili lebih dari 22,4 juta karya musik yang diciptakan dan dimiliki oleh lebih dari 1,4 juta penulis lagu, komposer, dan penerbit musik.
 
Adapun beberapa organisasi Performing Rights lainnya di Amerika Serikat, seperti ASCAP dan SESAC.

Bagaimana Cara Klaim Royalti Performing Rights di Amerika?

Organisasi ASCAP, BMI, atau SESAC bertindak sebagai perantara antara pencipta musik dan pengguna musik di Amerika Serikat. Mereka akan mengumpulkan royalti pertunjukan untuk pemegang hak cipta.
 
Oleh karena itu, setiap karya musik di Amerika Serikat disarankan untuk didaftarkan ke organisasi-organisasi tersebut. Hal itu bertujuan agar karya musik yang telah terdaftar bisa dilacak dan royaltinya bisa dikumpulkan.
 
Organisasi Performing Rights juga menangani proses administrasi, termasuk perizinan dan penagihan royalti. Setelah karya musik terdaftar di organisasi tersebut, royalti sudah bisa mulai dikumpulkan.
 
Melansir dari laman ASCAP, biasanya pembayaran royalti akan dibayarkan setiap bulan sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan. ASCAP akan mengirimkan empat kali pembagian royalti kepada pencipta lagu, empat kali pembagian kepada penerbit atau label rekaman, dan empat kali kepada pencipta lagu serta penerbit untuk pertunjukan internasional.
 
Kenapa penerbit juga menerima royalti? Hal itu karena ada beberapa penerbit yang juga memegang terhadap hak cipta sebuah karya musik. Hal itu terjadi kalau pencipta lagu bekerja di bawah suatu label rekaman.

Apakah Sistem Direct Licensing Ada di Amerika?

Direct Licensing adalah proses mendapatkan izin untuk menggunakan musik secara langsung dari pemilik komposisi atau rekaman musik. Jadi, bukan melalui organisasi perizinan pihak ketiga seperti organisasi hak pertunjukan atau Performing Rights Organization (PRO).
 
Sistem Direct Licensing ini terlihat lebih fleksibel untuk dilakukan dan lebih besar peluang untuk melakukan negosiasi dengan pemilik hak cipta. Bisa saja biaya lisensi yang diberikan lebih rendah dibandingkan dengan melalui PRO.
 
Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan bahwa ada beberapa pemilik hak cipta dan pihak terkait lainnya di Amerika Serikat yang melakukan sistem Direct Licensing.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan