L’Impératrice dibentuk sejak tahun 2012 dan terkenal sebagai grup musik yang memadukan unsur disko, funk, serta pop elektrik menjadi satu kesatuan. Band ini beranggotakan enam orang: vokalis Louve (menggantikan Flore Benguigui), kibordis sekaligus pencipta band Charles de Boisseguin, drummer Tom Daveau, basis David Gaugué, kibordis Hagni Gwon, dan gitaris Achille Trocellier.
Melalui sesi wawancara dengan Medcom.id, L’Impératrice membahas tentang pengaruh kehadiran genre disko funk di kancah global. Menurut mereka, genre disko tidak “bangkit” sebab ia tak pernah hilang dari minat global sejak awal.
Tipe musik ini menjadi suatu hal yang disenangi pendengar karena penuh dengan ritme dansa sehingga mereka mampu merilis tiga album dengan genre tersebut: Matahari (2019), Tako Tsubo (2021), dan Pulsar (2024).
“Menurutku, genre ini tidak pernah menghilang. Ini seperti sesuatu yang orang-orang suka dengar karena terkesan padat,” tutur Achille Trocellier, gitaris L’Impératrice.
Achille juga menambahkan bagaimana tipe musik mereka—disko, funk, dan pop elektrik—sering diasosiasikan dengan “fiesta” atau pesta. Ia membayangkan orang-orang berdansa dalam sebuah lingkaran ketika mendengar musik-musik mereka.
“Ketika kau mendengar musik seperti itu atau ketika kau datang ke sebuah gig dengan musik disko funk, akan selalu ada pesta besar. Aku membayangkan kalau semuanya membentuk lingkaran (dansa),” imbuhnya.
L’Impératrice juga menyoroti band lain yang memakai genre serupa dalam bermusik, Parcels. Parcels adalah band elektropop asal Australia yang memakai musik disko dalam lagunya. Band yang dibentuk sejak 2014 dan masih melakukan tur hingga sekarang menunjukkan tren musik disko yang tak pernah hilang. Hal ini juga diperkuat dengan minat publik untuk berdansa dengan lagu-lagu ini.
Sebagai grup musik, L’Impératrice ingin mengubah setiap penampilannya sebagai lantai dansa. Mereka ingin orang-orang bisa mengosongkan pikirannya dan hanyut dalam lagu-lagu disko. Achille juga mengaku bahwa itu menjadi salah satu faktor yang membuat mereka percaya diri untuk tampil secara internasional.
“Orang-orang ingin sekali berdansa dan menikmati dan tidak memikirkan masalahnya. Mungkin itu alasannya kenapa kita sebagai band Prancis mampu banyak tampil di luar negeri. Karena lagu ini (disko) sangat universal,” ujar gitaris tersebut.
Achille menyimpulkan, “Semua orang suka berdansa, tersenyum, dan bersenang-senang. Aku rasa itu menjadi hal yang menyatukan semua orang.”
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News