Peluncuran buku Enteng Tanamal (Foto: instagram)
Peluncuran buku Enteng Tanamal (Foto: instagram)

Musisi Senior Enteng Tanamal Rilis Buku Biografi, Sosok Berjasa di Karier Kris Dayanti

Elang Riki Yanuar • 10 Oktober 2025 07:00
Jakarta: Musisi senior Enteng Tanamal merilis buku biografi sekaligus merayakan ulang tahunnya yang ke 81. Tak sekadar menyajikan perjalanan musik, di buku ini Enteng juga fokus membahas tentang tata kelola royalti musik di Indonesia. 
 
Enteng turut menghadirkan sejarah lahirnya KCI yang merupakan Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) yang pertama di Indonesia. Sebagai tokoh yang fokus bicara royalti sejak awal berkarier, Enteng merasa perlu memberikan edukasi tentang royalti kepada musisi muda.
 
"Buku ini tak hanya mengisahkan perjalanan bermusik saya, tetapi juga berisi tentang bagaimana seharusnya mengelola royalti berdasarkan pengalaman nyata, bukan teori, Belakangan banyak ribut-ribut ssoal royalti kan, nah itu karena ada kesenjangan antara pencipta lagu dan penyanyi atau pemusik," kata Enteng Tanamal di Jakarta. 

"Kita lihat faktanya banyak pencipta yang sudah tua-tua, ada yang sudah meninggal dan meninggalkan ahli waris, mereka semua berharap dengan adanya royalti ini. Kalau yang muda dan lagi ngetop sih mungkin kurang peduli ya, tetapi untuk yang sudah tua-tua ini kan sangat dibutuhkan sekali," lanjut Enteng Tanamal.
 
Menurut Enteng, kondisi pencipta lagu senior di Indonesia memang terbilang memprihatinkan. Karena itu, Enteng berharap bukunya menggugah kesadaran para pemangku kepentingan untuk membenahi royalti musik Indonesia. 

Baca Juga :

Acara Negara Pakai Musik, Pendiri KCI: Royalti Tak Pernah Dibayar Pemerintah


"Dulu pencipta lagu itu karyanya dihargai Rp25 ribu er lagu, itupun jual putus. Jadi lagu mau diapain saja sama produser dia sudah tidak dapat apa-apa lagi. Tapi kalau pemusiknya masih lumayan lah, bisa daet ratusan ribu, apalagi penyanyinya, kalau lagunya meledak di pasaran bisa dapat juta-jutaan. Nah, sekali lagi  buku ini bisa jadi panduan bagaimana kita mengelola royalti musik berdasarkan kenyatan. Semoga bermanfaat buat perbaikan tata kelola royalti di Indonesia," jelasnya. 


Kris Dayanti yang hadir dalam peluncuran buku mengenang jasa Enteng Tanamal di perjalanan kariernya. Sang Diva Indonesia masih ingat ketika Enteng membantunya ketika pertama kali terjun ke dunia musik.
 
"Dulu ada ajang yang namanya Asia Bagus, acara itu diadakan di Singapura, nah saya adalah salah satu pesertanya karena harus pergi keluar negeri, maka Om Enteng lah yang pertama kali membuatkan paspor saya," kenang KD.
 
"Di ajang Asia Bagus yang pertama itu Om Enteng jadi juri mewakili Indonesia, kebetulan saya yang menang. Waktu itu saya membawakan lagu judulnya "Learning From Love  cipaan Tengku Malinda," lanjut Kris Dayanti.
 
Dalam acara peluncuran buku dan perayaan ulang tahun tersebut, tak hanya dihadiri oleh kerabat atau teman dekat. Tapi juga musisi seperti Nia Daniati, Ermy Kulit, Vonny Sumlang, Andre Hehanusa, Obbie Mesakh, Candra Darusman, Dwikki Dharmawan, Lisa A Riyanto, Reynold Panggabean dan masih banyak lagi..
 
"Buku ini hadir di waktu yang tepat. Dunia musik kini berubah cepat karena digitalisasi aturan juga harus menyesuaikan. Kita tak bisa terus bernyanyi di masa depan dengan partitur masa lalu," kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan