PMN memilih lagu "Biarlah Terjadi" dari Navicula karena liriknya yang lugas dan sarkastik, menyampaikan pesan tentang bagaimana seharusnya kita menyikapi kondisi yang telah dan akan terjadi di sekitar kita.
"Bagi si pencipta, mungkin dia ingin menyampaikan beberapa hal lewat liriknya. Bagi kami pesan itu sangat merasuk ke dalam diri, liriknya kuat, pesannya dapat, setidaknya bagi kami," ungkap Richie Petroza, vokalis PMN dari siaran pers yang diterima Medcom.id.
Meskipun "Biarlah Terjadi" merupakan gubahan dari lagu milik Navicula, PMN tetap mempertahankan gaya punk rock Banjar yang menjadi ciri khas mereka. Karakter musikal yang telah melekat pada band ini tetap dijaga, memberikan nuansa yang berbeda meski dengan materi yang berasal dari genre lain.
| baca juga: 8 Rekomendasi Band Pop Punk |
"Lagu ini kami gubah ulang sesuai dengan musik khas PMN, lebih bertenaga dari aslinya. Direpresentasikan ke gaya bermusik PMN," lanjut Ritchie menambahkan.
Robi dari Navicula mengungkapkan apresiasinya terhadap PMN. Ia merasa tersanjung karena lagunya, "Biarlah Terjadi," dibawakan ulang oleh band asal kota Batulicin, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan tersebut.
"Saya merasa bangga dan tersanjung lagu ciptaan saya dibawakan oleh PMN dengan keren banget!" puji Robi Navicula.
Primitive Monkey Noose dikenal sebagai band punk rock Indonesia yang unik, karena mereka memasukkan alat petik tradisional Kalimantan Selatan, panting, ke dalam musik mereka. Hal ini memberikan warna khas yang membedakan mereka dari band punk rock lainnya di Indonesia.
Bagi sobat Medcom yang penasaran dengan lagu "Biarlah Terjadi" versi PMN, kalian bisa langsung mendengarkannya di berbagai platform musik digital, seperti Spotify, YouTube Music, Apple Music, dan Langit Musik.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
