Dalam festival itu, Shaggydog tampil sebanyak dua kali, yaitu pada 17 Maret di Flamingo Cantina, dan pada 19 Maret di Russian House.
Shaggydog berangkat dengan tim kecil. Selain seluruh personel, mereka hanya memboyong penata suara bernama Pak Ting dan seorang videografer yang merangkap sebagai fotografer dari Malaria House bernama Boris.
Berangkat tanpa kru panggung, membuat para personel Shaggydog harus mengurus sendiri segala kebutuhan penampilan mereka. Salah satunya memotong selebaran untuk promosi penampilan mereka, lalu menempelkan di tempat umum dan membagikannya kepada orang-orang di jalanan.
Dalam video itu, terlihat Shaggydog memanfaatkan kedatangannya ke kota Houston untuk membuat video klip singel Rock Da Mic, sebuah lagu yang terdapat pada album Shaggydog mendatang. Sejauh ini, proses album baru tersebut masih dalam tahap mixing dan mastering.
Shaggydog memanfaatkan kehadirannya ke SXSW untuk bertemu langsung dengan praktisi musik dan film kelas dunia. Mereka sempat bertukar pikiran dengan Baauer, produser lagu Harlem Shake. Juga bertemu dengan para tim produksi film City of God.
Tidak hanya tampil, Shaggydog menyempatkan melihat aksi panggung para bintang tamu lain yang hadir dalam festival tahunan itu, antara lain NOFX dan Mungos Hi-Fi.
Video dokumenter berdurasi 24 menit itu juga memperlihatkan sisi lain festival SXSW, seperti pameran alat musik yang menyuguhkan ragam keperluan musisi dengan teknologi terkini.
Dalam wawancara dengan Metrotvnews.com, Maret lalu, Heru selaku vokalis Shaggydog mengutarakan harapannya agar pemerintah Indonesia mulai ambil bagian dalam festival SXSW sebagai promosi kebudayaan.
"Di sana ada Japan House, British Music Embassy. Jadi negara Jepang, pemerintahnya memberangkatkan band potensial dan buka booth di sana. Mungkin ini tugas Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif). Kami juga berharap di Indonesia atau di Yogya ada festival seperti ini," ujar Heru.
"Melihat band Indonesia yang ajaib-ajaib, bisa kita mendapat eksposur internasional. Melihat Joey Alexander bisa layak di sana, Burgerkill tampil di festival internasional, tinggal bagaimana kita memilihnya. Kalau seperti Japan House, yang dipamerkan bukan hanya musik tapi juga kuliner dan budaya," tambah dia.
Untuk tampil sebagai band undangan dalam festival sekelas SXSW tidak mudah. Shaggydog terpilih dari delapan ribu demo lagu yang masuk ke pihak penyelenggara festival itu. Saat mengirimkan demo, Shaggydog ikut menjelaskan ragam aktivitas sosial yang mereka lakukan, antara lain kampanye perlindungan satwa dan gelar duta orangutan yang pernah mereka sandang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id