The Lantis adalah sebuah grup band bergenre indie pop yang beranggotakan Giri Virandi sebagai vokalis dan bassist, Ravi Rinaldy sebagai vokalis dan gitaris, Rifki Dzaky Fauzan sebagai gitaris, dan Risyad Fabrian sebagai drummer.
Ditulis tanpa ekspektasi besar, The Lantis berhasil meraih atensi yang cukup luar biasa setelah tiga tahun merilis single hit miliknya itu.
“Gak star syndrome, kalau gua sih ngerasa lebih ke bangga. Jadi kalau ada misalkan teman dan keluarga yang mention itu ‘eh viral ya 'Lampu Merah' nah gua bangga,” kata Giri dalam wawancara eksklusif dengan Medcom, di kantor Media Group Network, Kedoya, Jakarta Barat.
“Sama gua juga, bangga sama kaget. Oh gini ya ternyata kehidupan musisi yang sudah viral lagunya. Yang tadinya cuma hobby doang, eh bisa terkenal sampai segininya,” sahut Fauzan atau kerap disapa Ojan.
| baca juga: Lagu 'Lampu Merah' Viral, The Lantis Langsung Hadirkan Album Baru |
Belum lama ini, grup band asal Jakarta itu baru saja memperkenalkan album kedua mereka yang berjudul Pancarona. Giri berharap album barunya itu bisa bernasib sama dengan single hit mereka yakni “Lampu Merah”.
"Jadi (lagu ‘Lampu Merah’) sebuah harapan kali ya, harapan bisa sebesar itu. Cuman ya pengennya sih tidak ada tekanan ya,” ungkap Giri.
Baru merilis album, mereka belum memiliki rencana besar untuk beberapa waktu ke depan. Mereka masih berfokus untuk mempromosikan album ‘Pancarona’ karya terbarunya tersebut.
“Kemarin baru rilis album kan, jadi kita fokus promosiin dulu,” ungkap Giri.
“Jadi kita belum ada rencana besar. Mungkin lebih ke tahap wacana gitu ya, lagi buat-buat lagu baru juga. Cuman masih belum tahu buat rilis kapan, dan mulai start produksi kapan,” jelas Ravi.
The Lantis mengungkapkan bahwa setiap pembuatan karya baru, mereka mengaku tidak terbayang-bayang akan viralnya lagu “Lampu Merah”. Ravi mengatakan bahwa dirinya serta The Lantis tidak ingin menciptakan sebuah karya hasil paksaan atau berada di bawah tekanan.
“Cuman ibaratnya kita gak terlalu mikirin, jadi biar gak terlalu nahan gitu soal di sisi kita dalam berkarya pas membuatnya. Alam bawah sadar pasti ada sih (harapan viral), harus sama baiknya atau bahkan lebih baik,” kata Ravi.
“Sebisa mungkin kita harus tetap ngerasa bebas juga sebagai orang yang sedang berkarya, karena biar karya yang dihasilin bukan karya hasil paksaan atau tekanan,” sambung Ravi.
(Syarief Muhammad Syafiq)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
