Netizen menyoroti perubahan sikap politiknya yang bertahun-tahun lalu selalu vokal dan anti-Trump. Ia kerap menyatakan ketidaksukaannya terhadap kebijakan-kebijakan politik Trump, terutama jika menyangkut imigran.
Nicki Minaj menjadi bintang tamu kejutan di acara AmericaFest Turning Point USA (TP USA) di Phoenix, Arizona, Minggu (21/12) waktu setempat. Acara ini didominasi oleh ideologi konservatif dan kerap mengundang pengisi acara yang sejalan dengan itu. Nicki Minaj pun duduk di atas panggung bersama Erika Kirk, istri mendiang Charlie Kirk.
Ironisnya, pada tahun 2024, Charlie Kirk pernah menyindir bagaimana ia tak percaya Nicki Minaj mampu menjadi pengaruh yang positif untuk remaja-remaja perempuan kulit hitam berusia 18 tahun.
Kehadiran rapper dengan nama asli Onika Tanya Maraj ini semakin mengukuhkan sikap politiknya yang kini cenderung berkiblat ke sayap kanan bersama Partai Republik dan Donald Trump. Nicki pun sempat melontarkan pujian bagi Trump dan JD Vance dalam acara tersebut.
“Para pemuda, kalian memiliki panutan yang luar biasa seperti presiden kita yang tampan dan gagah. Kalian juga memiliki panutan yang luar biasa seperti bapak JD Vance, wakil presiden kita,” sanjungnya.
Seolah tak lagi berhaluan progresif dan liberal, Nicki juga mengejek Gubernur California Gavin Newsom yang merupakan kader dari Partai Demokrat. Nicki pun menyatakan dukungan penuhnya pada gerakan Make America Great Again (MAGA) yang digagas oleh Donald Trump.
Nicki Minaj Terkenal sebagai Anti-Trump
Penggemar pun mulai bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi dengan Minaj. Diketahui bahwa rapper kelahiran Trinidad dan Tobago ini dikenal sebagai sosok yang anti-Trump. Ia berkali-kali mengkritik Donald Trump lewat lirik rap-nya.Menjelang Pemilu AS 2016, Nicki Minaj sempat menyayangkan pendekatan Donald Trump yang dinilai kekanak-kanakan saat menyampaikan kampanye, dilansir dari Billboard. Ketidaksukaannya makin diperkuat ketika ia menyindir Trump yang anti-imigran dalam lagu freestyle "Black Barbies”.
Sebagai seseorang yang lahir di wilayah Karibia, Nicki melontarkan penggalan lirik, "Island girl, Donald Trump want me go home / Gadis pulau, Donald Trump ingin aku pulang".
Pada masa kepemimpinan pertama Donald Trump sebagai presiden di tahun 2018, Minaj mengecam kebijakan pemisahan keluarga imigran dan pembangunan dinding di perbatasan AS-Meksiko.
Meski ia menolak bergabung sebagai pendukung kampanye politik Trump pada Pemilu AS 2020 silam, Nicki makin menunjukkan keberpihakannya terhadap White House akhir-akhir ini.
Respons Netizen atas Sikap Politik Nicki Minaj
Banyak pendukung Nicki Minaj, Barbz, yang kecewa dengan sikap politik yang diambil oleh idolanya. Hal ini sangat disayangkan karena sebagian besar pendukung Nicki Minaj adalah kelompok marginal yang kerap menjadi korban kebijakan Partai Republik.Nicki Minaj sempat mengunggah foto-foto ketika berada di atas panggung bersama Erika Kirk saat AmericaFest 2025. Unggahan ini mengundang lima ribu komentar dari para netizen, termasuk sindiran dan kecaman untuknya.
“Nicki secara resmi lebih peduli dengan Partai Republik ketimbang para Barbz,” komentar akun @baile**********.
“Sama sekali gak ada yang percaya sama niat lu. Ini cuman penampilan bayaran. Suami lu itu pelaku kejahatan seksual dan saudara lu juga pedofil,” kecam akun @mai*****.
“Kalo lu separah ini butuh duitnya, bilang aja…” tuding akun @she********.
Aksi Nicki Minaj di panggung AmericaFest pun mendorong penciptaan tagar baru, #NICKIMAGA. Ini merupakan bentuk kritik para penggemar atas keberpihakan politik yang didukung rapper tersebut sekarang.
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News