Bersama Andre Taulany, Andhika Pratama, Kiky Saputri, serta para komedian lainnya, Lapor Pak! memanfaatkan humor sebagai medium penyampaian kritik. Meski dikemas ringan dan jenaka, sejumlah materi yang ditampilkan dinilai menyentil realitas yang tengah dihadapi oleh masyarakat.
Keberanian para pemain Lapor Pak! melontarkan satire politik di televisi nasional pun kerap memunculkan tanda tanya di kalangan warganet. Tak sedikit yang berspekulasi bahwa acara tersebut memiliki “bekingan” kuat di balik layar, sehingga materi komedi bernada satire atau sarkas tersebut bisa lolos tayang penyiaran.
Menanggapi spekulasi tersebut, Wendi Cagur pun menegaskan bahwa acara Lapor Pak! berjalan tanpa adanya bekingan dari pihak mana pun. Ia menyebut, kritik yang hadir dalam acara tersebut merupakan refleksi dari dinamika sosial yang memang sedang terjadi di masyarakat.
Baca Juga :
Andhika Pratama dan Wendi Cagur Sindir Aksi Pejabat saat Berikan Bantuan Banjir Sumatera
“Orang selalu nanya bekingannya siapa? Enggak usah gue personal deh, kan kayak program acara BTS, Lapor Pak! di kondisi-kondisi belakangan ini, dimana negara kita memang lagi ada aja gebrakannya. Ya kita hanya memanfaatkan media yang kita punya,” tutur Wendi di program tv FYP yang dikutip pada Senin, 15 Desember 2025.
Wendi juga mengaku bersyukur karena pihak redaksi Trans 7 memberikan ruang dan kepercayaan penuh kepada tim kreatif dan para komedian di acara Lapor Pak!.
Ia menilai keberanian stasiun televisi swasta tersebut menayangkan materi satire menjadi bukti bahwa suara yang disampaikan para komedian dianggap mewakili keresahan masyarakat.
“Karena kan mereka juga punya kapabilitas untuk edit, untuk motong, tapi pada akhirnya juga ditayangkan. Artinya kan suara yang kita sampaikan memang mewakili, dan kenapa tidak?," tutur Wendi.
Bagi Wendi, kritik yang disampaikan lewat komedi bukan sekadar lelucon, melainkan sikap personal yang ingin ia tunjukkan sebagai salah satu masyarakat yang memiliki keresahan.
"Terlepas nanti diterima atau tidak, akhirnya jadi berubah atau tidak (ketika tayang), pada akhirnya sih kalau gue pribadi hanya berusaha untuk menunjukkan kaki gue ada di mana (berpihak ke masyarakat),” terangnya.
Lebih lanjut, Wendi menegaskan bahwa jika ada pihak yang merasa tersindir oleh materi komedi Lapor Pak!, hal tersebut seharusnya menjadi bahan untuk refleksi diri.
“Kalau merasa tiba-tiba ada yang merasa tersindir, ya berarti ya lu memang melakukan itu,” tutup Wendi.
Belakangan, aksi komedi sarkas Wendi Cagur yang memparodikan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, saat membawa bantuan beras untuk korban banjir di Sumatera menjadi viral di media sosial.
Tak hanya itu, Andhika Pratama juga turut menjadi sorotan setelah memparodikan gaya seorang artis sekaligus anggota DPR RI, Verrell Bramasta, yang tampil mencolok mengenakan rompi tactical dan berpose di lokasi bencana. Aksi tersebut ramai diperbincangkan warganet dan dinilai sebagai sindiran terhadap fenomena pencitraan di tengah situasi darurat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News