Acil Bimbo (Foto: Instagram @zaraadhsty)
Acil Bimbo (Foto: Instagram @zaraadhsty)

Profil Acil Bimbo yang Wafat di Usia 82 Tahun, Musisi Legendaris dan Pencinta Lingkungan

Muhammad Syahrul Ramadhan • 02 September 2025 11:28
Jakarta: Dunia musik Indonesia kembali berduka dengan kepergian Darmawan Dajat Hardjakusumah atau yang lebih dikenal sebagai Acil Bimbo. Musisi legendaris sekaligus budayawan ini mengembuskan napas terakhirnya pada 1 September 2025 di usia 82 tahun. 
 
Kabar kepergian Acil disampaikan pertama kali oleh keponakannya, Achi Hardjakusumah yang juga dikenal sebagai mantan personel band She melalui unggahan di Instagram pada Senin malam, 1 September 2025.
 
"Innalillahi wainnailaihi roojiuun. Selamat jalan paman kami tercinta, Acil Bimbo," tulisnya di Instagram.
 
Kepergian Acil tidak hanya meninggalkan duka bagi keluarga dan penggemar, tetapi juga sebuah kekosongan di panggung seni Tanah Air.

Nama Acil Bimbo memang sudah melekat kuat dalam sejarah musik Indonesia. Lahir di Bandung pada 20 Agustus 1943, Acil merupakan anak kedua dari tujuh bersaudara. Acil tumbuh dalam keluarga yang dekat dengan seni dan budaya. 
 
Dari latar belakang inilah perjalanan musik Acil bermula, hingga akhirnya ia bersama kedua saudaranya membentuk grup legendaris, Bimbo. 
 
Perjalanan Acil di dunia musik tak bisa dilepaskan dari kedua saudaranya, Sam dan Jaka. Bersama-sama, mereka membentuk grup musik Bimbo pada 1966. Nama “Bimbo” sendiri diberikan oleh Hamid Gruno, sutradara TVRI yang mengartikan "Bimbo" sebagai sesuatu yang "bagus" untuk grup musik legendaris Indonesia tersebut. 
 
Sejak awal, Bimbo tampil dengan ciri khas berbeda. Aransemen yang dipengaruhi musik Latin, berpadu dengan nuansa lokal serta lirik yang sarat makna. Karakter ini membuat mereka mudah dikenali di tengah maraknya grup musik pada era 1970–1980-an.

Lagu-Lagu Ikonik 

Bimbo bukan hanya pengisi ruang hiburan, melainkan juga penyampai pesan. Lagu-lagunya sarat dengan kritik sosial, nilai kemanusiaan, dan pesan religius.
 
Tuhan dan Sajadah Panjang, lagu yang selalu menemani bulan Ramadan.
Ada Anak Bertanya pada Bapaknya, menyentuh persoalan kemanusiaan.
Melati dari Jayagiri, merupakan singel melegenda Bimbo yang menjadi lagu signature dari album Trio Bimbo 1971. 
 
Baca juga: Acil Bimbo Meninggal Dunia, Adhisty Zara: Kiyang Udah Nggak Sakit Lagi

 
Lagu-lagu ini membuat Bimbo menempati posisi istimewa di hati masyarakat, melampaui sekadar grup musik populer.

Dari Seniman ke Aktivis Lingkungan

Selain bermusik, Acil dikenal sebagai budayawan dan aktivis. Ia aktif dalam isu lingkungan dan sosial, bahkan ikut mendirikan LSM Bandung Spirit pada tahun 2000 untuk memperjuangkan kelestarian alam, khususnya di Jawa Barat.
 
Komitmennya menunjukkan bahwa seorang seniman bisa menjadi suara nurani, bukan hanya penghibur.

Warisan Abadi Sang Legenda

Kepergian Acil Bimbo memang menyisakan duka, namun warisannya akan terus hidup. Lagu-lagunya akan terus menginspirasi generasi mendatang untuk merenung, peduli, dan berani bersuara. Sosoknya akan selalu dikenang sebagai seniman yang mendedikasikan hidupnya untuk kebaikan, melalui harmoni musik dan aksi nyata.

Dimakamkan di Cimahi

Menurut keterangan Achi yang berada di rumah duka, jenazah Acil akan disalatkan di Masjid Al Mualimin, Bandung, pada Selasa pagi, 2 September 2025 pukul 10.00 WIB. Selanjutnya, almarhum Acil Bimbo akan dimakamkan di TPU Cipageran, Kolmas Cimahi.
 
(Sheva Asyraful Fali)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RUL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan