Melalui unggahan terbaru di akun media sosial Instagram pribadinya, Andien membagikan momen kebersamaannya dengan tim relawan dari KitaBisa dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat menjangkau desa-desa yang terisolasi akibat terputusnya akses darat pasca banjir.
Kondisi tersebut membuat Andien dan tim terpaksa menyalurkan bantuan melalui jalur udara menggunakan helikopter.
Perjalanan kemanusiaan tersebut tidak berjalan mudah. Tingginya lumpur dan kondisi medan yang belum stabil membuat helikopter yang ditumpangi Andien tidak memungkinkan untuk mendarat secara aman di sejumlah titik lokasi.
"Jadi kami memutuskan untuk hovering dengan sangat rendah untuk bisa memberikan bantuan. Really guys ini gak punya pilihan lain," tulis Andien di Instagram pada Selasa, 16 Desember 2025.
Dalam situasi tersebut, tim relawan akhirnya menyalurkan bantuan logistik dengan metode airdropping di beberapa desa, mengingat kondisi medan yang serupa dan tidak memungkinkan pendaratan langsung.
Keterbatasan kapasitas angkut helikopter juga membuat Andien dan tim harus segera kembali setelah penyaluran bantuan dilakukan. Meski demikian, Andien menegaskan komitmennya untuk terus membantu para korban banjir melalui penggalangan dana lanjutan.

"Sedih banget harus meninggalkan Sumatera untuk saat ini. Tapi kami yakin masih banyak teman-teman relawan yang akan turun langsung untuk menyalurkan bantuan SELURUH MASYARAKAT INDONESIA," ungkap Andien.
Ia juga memastikan bahwa upaya penggalangan dana dan pemetaan kebutuhan di lapangan akan terus dilakukan dari Jakarta bersama tim relawan KitaBisa.
"Insya Allah, dari Jakarta aku dan team KitaBisa akan terus galang dana dan ngelist kebutuhan-kebutuhan lain di lapangan. Karena ini bukan pekerjaan sebulan dua bulan, ini butuh tahunan. Bismillah," lanjutnya.
Sebagai penutup, Andien menyampaikan pesan penyemangat untuk para masyarakat yang terdampak oleh bencana banjir di Sumatera.
"Thank you Sumatera, hang in there!," tutup Andien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News