Pementasan Indonesia Kita (Foto: instagram)
Pementasan Indonesia Kita (Foto: instagram)

Dibintangi Cak Lontong, Pementasan "Pasien No. 1" Singgung Komersialisasi Rumah Sakit

Elang Riki Yanuar • 27 Oktober 2025 21:32
Jakarta: Pementasan ke-44 Indonesia Kita bertajuk "Pasien No. 1" siap digelar di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, pada 31 Oktober dan 1 November 2025. Lakon ini mengangkat metafora rumah sakit sebagai cerminan keadaan hukum nasional, menggambarkan pelayanan yang hanya diberikan berdasarkan besarnya suap, bukan urgensi atau keadilan. 
 
Disutradarai oleh Agus Noor dan diproduseri Butet Kartaredjasa, Pasien No. 1 tidak hanya bertujuan menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan moral yang kuat tentang kemerosotan etika penyelenggara negara. Pementasan ini secara khusus dipersembahkan untuk mengenang Jenderal Hoegeng Iman Santosa, sosok Kapolri legendaris yang dikenal tegak lurus dan tidak bisa disuap.
 
Lakon ini terinspirasi dari dinamika sosial politik yang terjadi setahun terakhir dan memuncak pada gelombang aksi massa pada akhir Agustus 2025. Menurut Butet Kartaredjasa, situasi tersebut menunjukkan bahwa “semua peristiwa ingin menjadi prioritas utama,” menggambarkan kondisi bangsa yang seperti rumah sakit penuh pasien dengan kasus mendesak. 

“Pak Hoegeng kami tampilkan sebagai ikon kejujuran, integritas, dan keberanian dalam menjalankan tugasnya sesuai peraturan dan hukum,” ujarnya.
Agus Noor menjelaskan, alur cerita menggambarkan rumah sakit yang berubah menjadi ladang bisnis, di mana penyakit pasien justru dianggap peluang keuntungan bagi pengelolanya. 
 
“Ini bukan sekadar kisah biografi atau pemujaan, tapi tentang inspirasi keteladanan yang makin sulit ditemukan,” ungkapnya. 
 
Deretan aktor terkenal seperti Butet Kartaredjasa, Cak Lontong, Inaya Wahid, dan Marwoto akan tampil membawakan peran dengan gaya satir khas Indonesia Kita. Pementasan ini tetap mempertahankan format dialog jenaka, namun sarat pesan moral yang relevan dengan kondisi hukum saat ini. 
 
“Inspirasi pertunjukan Indonesia Kita tidak hanya dari kalangan seniman, tapi seorang Jenderal Polisi, yaitu Pak Hoegeng,” tutur Agus Noor.
 
Dalam rangka menjaga otentisitas dan menghormati sosok yang diangkat, Butet Kartaredjasa secara langsung mengunjungi istri Jenderal Hoegeng, Meriyati Hoegeng, di Depok. 
 
“Atas nama etika, saya mohon restu karena program Indonesia Kita akan memainkan lakon yang diinspirasi oleh watak dan pemikiran-pemikiran Pak Hoegeng,” jelasnya.
 
Sebagai bentuk penghormatan lebih lanjut, panitia penyelenggara berencana mengundang Kapolri beserta seluruh jajaran kepolisian untuk menyaksikan pementasan. 
“Tentunya saya berharap pertunjukan ini bisa ditonton Kapolri dan polisi-polisi yang masih aktif bertugas,” kata Butet, berharap lakon ini menjadi momentum refleksi institusi penegak hukum.
 
(Maulia Chasanah)
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan