Menurut menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, film Battle of Surabaya yang berlatar belakang pertempuran 10 November tersebut sangat bagus dan menyentuh.
"Saya tidak mengira animasi di Yogyakarta sudah sangat berhasil seperti itu. Risetnya, penataan cerita, penulisan skenario, visualisasi, desain, dan lagunya bagus sekali. Semua memerlukan seseorang yang bisa memadukan itu semua," ujar Mari tentang film yang disutradarai Aryanto Yuniawan itu.
Dirinya berharap film tersebut pada akhirnya dapat menumbuhkan ekonomi kreatif. Ia mencontohkan citra Negeri Tiongkok, yang menurutnya terangkat dan jumlah wisatawan asing meningkat setelah beredar film animasi Mulan dan Kungfu Panda.
Saat ini ada dua film dari STMIK AMIKOM yang diminati oleh perusahaan perfilman luar negeri, yaitu film animasi "Battle of Surabaya" dan "Fire and Ice". Diharapkan film-film tersebut akan menjadi sumber pemasukan devisa, mengingat kedua film ini mempunyai nilai jual tinggi.
Ketua STMIK Amikom Yogyakarta, Mohammad Suyanto mengatakan besar harapan kedepan makin banyak lagi karya akademika STMIK AMIKOM yang mendunia. Untuk mewujudkannya, ia berencana membangun AMIKOM Digital Creative Center yang akan menjadi pusat industri kreatif di bidang teknologi.
"Semoga rencana ini bisa segera terlaksana. Kami ingin tidak hanya memproduksi karya yang berkualitas, tapi para animator muda berbakat milik kami bisa mendapatkan ruang berkreasi menyalurkan kemampuan kreativitas mereka," tutur Suyanto yang juga merupakan pendiri Lembaga Bimbingan Belajar Primagama tersebut.(Adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id