Sisi Lain Ruwatan Anak Rambut Gimbal di Dieng

Pelangi Karismakristi • 14 Agustus 2015 15:52
medcom.id, Dieng: Upacara ruwatan pemotongan rambut gimbal di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah, selalu menarik perhatian karena unsur magis dan budaya. Di sisi lain ritual adat itu juga 'momok' ekonomi bagi keluarga anak-anak yang berambut gimbal.
 
Khuni Khoirunisa adalah salah seorang anak berambut gimbal yang diruwat pada akhir Juli lalu. Sebagai  bebana (syarat ruwatan) gadis cilik asal Desa Wonokromo, Wonosobo, Jawa Tengah, ini meminta sekeranjang buah apel di dalam lemari es.
 
"Anak mau diruwat mintanya apel satu kranjang dan kulkas. Lha kita untuk makan aja masih pas-pasan. Bapaknya buruh tani, paling cuma dapat uang Rp 20 ribu sehari," tutur Aisyah, ibu Nisa, sapaan Khuni Khoirunisa.

"Kalau kulkas ya gimana? Listrik rumah kita masih nunut (numpang) ke orang lain," tambah wanita yang sehari-hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga ini.
 
Namun, sang anak berkeras minta sekeranjang apel di dalam lemari es. Taufik, sang ayah, tidak punya punya pilihan selain memenuhi permintaan tersebut demi lancarnya upacara ruwatan dan kesehatan putrinya kelak.
 
"Untung ruwatan-nya gratis. Keluarga yang mendaftarkan dan semua dibiayai panitia," ujarnya.
 
Ke depan Taufik barharap setelah anaknya diruwat, Nisa menjadi anak yang normal  seperti anak-anak lainya serta mampu menapaki pendidikan setinggi-tingginya.
 
Kisah tentang Nisa dapat Anda saksikan dalam video ini.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan