Menurut pengamat arsitektur dan kebudayaan Tionghoa, Jeremy Huang, salah satu ciri kuat adalah kecenderungan terdapatnya sumur langit alias sumur terbuka. Sumur dalam bangunan tradisional Tiongkok tidak melulu dalam bentuk sumur sumber air seperti ada di rumah-rumah tradisional Nusantara.
"Sumur seperti itu dalam istilah Hokiannya disembut Cim Ce. Sumur untuk menampung air hujan dengan atap terbuka untuk ventilasi udara dan sinar matahari," kata Jeremy kepada Metrotvnews.com.
Pada pola yang terdapat juga pada seni arsitektur pecinan di Indonesia ini, sumur tersebut terinspirasi dari China bagian selatan. "Filosfinya berasal dari Confucius dan Laozi. Yakni, Bak Mi Thiam, Di, Ren. Atau langit, bumi dan umat manusia sebagai lambang kelestarian ekosistem yang harmoni," kata dia.
Selain pada pola arsitektur, pengaruh Tao, Kong Hu Chu dan Budha juga terletak pada seni hidangan makanan dalam keseharian makanan. Sebagai wilayah agraris, sudah pasti sumber makanan dominan berupa sayuran.
"Pola hidup sehat dengan pola makan sayur-sayuran juga bersumber pada ajaran Tao, Kong Hu Chu dan Budha," jelas Jeremy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News