Raisa dalam konser It's Personal di Tennis Indoor Senayan, 15 Mei 2022 (Foto: Naren/Juni Concert)
Raisa dalam konser It's Personal di Tennis Indoor Senayan, 15 Mei 2022 (Foto: Naren/Juni Concert)

Cara agar Konser Tunggal dan Tur Musisi Sukses di Tengah Gempuran Festival Musik

Rafi Alvirtyantoro • 12 Januari 2024 13:28
Festival musik akan semakin menggila di Indonesia pada 2024 ini. Bagaimana nasib konser tunggal yang akan digelar oleh para penyanyi? Diketahui, format festival musik belakangan lebih dipilih karena mampu menghadirkan banyak musisi dalam satu acara dengan harga relatif murah dibanding konser tunggal.
 
Para penikmat musik pasti sangat dimanjakan saat berkunjung ke sana. Namun sepertinya akan ada kekhawatiran yang terjadi ketika masyarakat lebih menikmati festival musik. Tentu saja itu bukan suatu hal yang salah dan dilarang, Lantas, bagaimana cara penyanyi atau band tetap punya konser tunggal yang sukses di tengah gempuran festival?
 

 
Baca juga: Festival Musik Bakal Saingi Konser Tunggal pada 2024



"Kemungkinan besar itu masih ada (tren) konser tunggal, tapi harus strong banget artisnya," kata Simhala Avadana, musisi sekaligus A&R (Artis dan Repertoar) dari label rekaman Trinity Optima Production, kepada Medcom.id, Selasa, 9 Januari 2024.
 
Menurutnya, seorang penyanyi harus bisa berkorban dengan menahan diri untuk tidak tampil terlalu sering dalam festival musik. Hal itu akan menciptakan kesan eksklusif dan kerinduan dari hati para pendengar setianya. Alhasil, mereka juga akan datang ke sebuah konser tunggal.
 
"Artisnya harus mau berkorban untuk tidak tampil terlalu banyak di festival-festival sehingga orang akan kangen."
 
Salah satu penyanyi yang cukup terlihat jelas adalah Tulus. Penyanyi tersebut bisa dikatakan cukup jarang mengisi festival musik. 
 
Simhala Avadana melihat bahwa Tulus memiliki strategi bermusik seperti penyanyi asal Inggris, Adele. Dengan jarangnya tampil di festival musik, itu bisa menjadi kekuatan baginya untuk menggelar konser tunggal.
 
"Menurut gue, strateginya sama seperti ketika Adele ngeluarin album. Kalau gue lihat dia tidak terlalu banyak tampil di festival. Itu bisa menjadi kekuatan ketika dia menggelar konser," ujar Simhala Avadana. 
 
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan juga dengan nama yang kuat dan penampilan eksklusif dari penyanyi itu, bisa membuat masyarakat tertarik menghadiri konser tunggalnya.
 
"Kalau artisnya punya branding yang besar dan dia secara strategi tidak terlalu banyak tampil dimana-mana. I think, sebenernya orang masih sangat tertarik gitu (dengan konser tunggal)," pungkas Simhala Avadana. 
 
Kalau dilihat, strategi tampil secara eksklusif juga dilakukan oleh grup K-pop BLACKPINK. Dengan nama yang besar, grup tersebut hanya merilis setidaknya satu album dalam satu tahun. 
 
Konten yang dimilikinya pun tidak sebanyak grup K-pop yang lain sehingga membuat Jennie, Ji-soo, Rosé, dan Lisa, sangat dinantikan kehadirannya. Dampak itu bisa dilihat dengan antusias para penggemar dan masyarakat menyambut tur dunia BLACKPINK yang tiketnya terjual habis di seluruh dunia.
 
Jika ingin tampil di festival pun, BLACKPINK akan memilih festival dunia seperti Coachella hingga BST Hyde Park.
 
 Baca juga: Musik Indonesia Masih Jadi Raja di Negeri Sendiri

 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan