Penyanyi Solo Semakin Menjamur
Di samping kejayaan dangdut, ranah penyanyi atau musisi solo diprediksi makin menjamur pada 2022. Hal ini dikarenakan kemudahan dalam produksi dan distribusi karya oleh musisi solo ketimbang band.
"Asumsinya penyanyi solois akan banyak yang keluar, merilis karya single atau bahkan album di tahun depan, karena lebih simpel kan tentunya dibanding membentuk band," kata Wendi.
"Kalau band kan butuh proses, mereka cari personil, cocokin chemistry, bikin karya bareng. Jadi perlu tahapan cukup panjang. Kalau solo dia bisa nulis sendiri, bikin musiknya juga lebih gampang bisa menggunakan aplikasi, dan dirilis langsung untuk market digital. Jadi potensinya sangat besar," sambungnya.
Kendati demikian, Wendi yang juga tercatat sebagai co-founder ruang kreatif M Bloc melihat lonjakan band-band baru selama masa pandemi.
"Di Indonesia memang selalu memproduksi band-band baru yang lumayan besar dan bisa dibilang pandemi ini justru makin banyak band terbentuk. Kita (M Bloc) punya program namanya Emerging Showcase, yang mengundang band-band baru untuk daftar dan kita kasih panggung. Yang daftar ada 80-120 band setiap bulan," ujar Wendi.
"Tur kan nyawa dari showbiz. (Semoga) band-band dan artis pendatang baru bisa tur, sehingga mereka makin dikenal dan karyanya dikenal," pungkas Wendi.
Melihat potensi-potensi dari musisi muda, Andi Rianto melihat bahwa hal itu akan semakin berdampak saat konser dan festival musik kembali diizinkan dan bergulir.
"Solo act akan terus berjaya, tapi band-band juga akan mulai lagi. Saya melihat ini kaitannya dengan pertunjukan live. Jadi live show akan mulai marak lagi dan band pasti akan mulai
bangkit," ujarnya.
Industri Lagu Anak Masih Tak Bergairah
Salah satu pasar musik yang sepi adalah adalah lagu anak. Sangat sedikit musisi cilik yang berhasil bertahan dan menjaga konsistensi di industri. Hal itu nampaknya berlanjut pada 2022.
"Yang paling besar Naura mungkin, ya. Yang konsisten kan dia dan sekarang sudah menginjak remaja berarti kekurangan lagi. Jadi menurut saya kayaknya masih mengalami krisis, saya belum mendengar karya yang lebih dari Naura," kata Wendi.
"Di AMI Awards, saya ngecek di 2021 memang ada penyanyi anak yang baru tapi belum ada yang menandingi levelnya Naura. Jadi sangat sedikit penyanyi anak Indonesia," lanjutnya.
Melihat fenomena ini, Andi Rianto berpendapat dirinya tetap optimis meski fakta yang ada cukup memprihatinkan.
"Sebenarnya saya lihat mulai 2014-2015 sudah mulai ada kebangkitan. Sudah mulai banyak lagu-lagu anak, penyanyi anak yang menyanyi sesuai dengan umurnya," kata Andi.
"Sekarang kita lihat Naura beranjak jadi penyanyi dewasa dan kita lihat siapa yang kira-kira akan muncul setelah dia. Saya enggak sabar sih menunggu perkembangan musik Indonesia," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News