"Saya dibuat terpesona oleh betapa setiap episode (membuat penonton) mereka-reka tentang apa yang akan terjadi di episode berikutnya. Belum pernah saya menyaksikan format yang seperti ini. Saya rasa dunia yang Anda ciptakan ini memiliki potensi besar untuk diterima penonton global," tukas Yeon Sang-ho, dilansir dari keterangan pers.
Baca juga: Cara Joko Anwar Hadirkan Adegan Realistis di Film Siksa Kubur |
Serial besutan Joko dan Yeon masing-masing membangun sebuah semesta misterius tersendiri. Tantangan terbesarnya adalah membangun sebuah dunia yang penuh efek visual tetap terasa nyata di hadapan penonton. Joko sendiri membangun set yang luar biasa untuk proyek ini, termasuk sebuah Menara jam raksasa dan sebuah rumah mungil.
Yeon juga melihat bahwa kesempatan sutradara-sutradara - khususnya yang punya focus pada cerita supranatural - dari Asia dalam menuangkan kekayaan local masing-masing dapat menjadi kekuatan baru dalam dunia sinema global.
"Kini adalah kesempatan bagi pembuat film Asia untuk membawa film-film Asia ke pasar yang lebih luas," kata Yeon.
Serial terbatas Parsyte: The Grey sudah tayang di Netflix, sedangkan serial Nightmares and Daydreams yang disutradarai Joko Anwar akan tayang pada 14 Juni 2024.
Baca juga: Alasan Hanung Bramantyo Batal Pakai Pelacur di Judul Film |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News