Miyazaki telah membuat 11 film panjang dan sejumlah film pendek sejak tahun 1979. Setelah film panjang terakhirnya, The Wind Rises (2013), pria kelahiran 1941 ini memutuskan untuk beristirahat karena pertimbangan usia.
"Aku merasa hari-hariku di film sudah berakhir. Jika aku bilang ingin membuat film, aku merasa seperti orang tua yang mengatakan hal konyol," kata Miyazaki, dikutip dari Kotaku.
Tepat setelah pengumuman pensiun, Arakawa memulai proyek dokumenternya yang berjudul Never-Ending Man: Hayao Miyazaki. Dia mengikuti perjalanan animator senior ini, termasuk ketika kemudian Miyazaki terlibat dalam film pendek animasi berbasis komputer (Computer-generated Imagery), Boro the Caterpillar.
"Ketika aku memulai pengambilan gambar dan mengikuti Miyazaki untuk dokumenter ini, dia selalu berkata, 'Aku hanya seorang pensiunan.' Tapi ketika dia mulai bekerja bersama para seniman CGI muda, aku dapat melihat semangatnya membara lagi," kata Arakawa seperti dilansir dari LWLies.
Menurut Arakawa, Miyazaki memaksa diri untuk jadi 'budak film' dan membuat dirinya sendiri serta para kru untuk benar-benar terlibat dalam proyek. Film dokumenternya, seperti terlihat sekilas dalam trailer, menawarkan kisah langka di balik proses kreatif Miyazaki dan kesulitannya beradaptasi dengan medium artistik baru.
"Miyazaki selalu skeptis terhadap animasi CG. Dia punya keyakinan tinggi terhadap gambar tangan," ujar Arakawa.
Never-Ending Man: Hayao Miyazaki akan ditayangkan di kanal NHK World TV pada 3-4 Juni 2017. Sebagian film animasinya di bawah atap Studio Ghibli juga sedang ditayangkan di Indonesia dalam program The World of Ghibli Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id