Mahasiswa dan masyarakat Leiden yang hadir di Gedung Lipsius, Cleveringaplaats, Universitas Leiden, memberi sambutan positif.
"Maaf ya kalau kalian akhirnya menitikkan air mata. Niatnya bukan itu tapi ini film dibuat untuk menggugah bahwa kelompok disabilitas di Indonesia masih membutuhkan banyak perhatian kita semua. Jangan sampai kita alpa," ujar Lola Amaria dalam keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com.
Lola kemudian mengungkapkan pengalaman selama syuting bersama anak-anak tunaneta. Meski sempat menghadapi banyak kesulitan, syuting berjalan tepat waktu.
"Membuat film dengan perasaan terenyuh ternyata lebih berat dari film-film saya sebelumnya," kata Lola.
Pemutaran dan diskusi film Jingga ini merupakan road show kedua dan diprakarsai oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Leiden, Belanda.
Road show berikutnya akan dilaksanakan bulan September dan Oktober di 9 kota antara lain di Florence (Italy), Berlin (Jerman) dan Zurich (Swiss)
"Film ini memberi inspirasi bagi kita semua, pada masalah yang ada di sekitar kita, masalah disabilitas. Kita harus mulai membantu mereka dengan segala cara," ujar ketua PPI Leiden Ghamal Satya Mohamad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News