"Saya panjang berdiam bukan karena tak punya respon klarifikasi atau kisah yang ingin disampaikan. Saya hanya sedang mengambil posisi melihat situasi lapangan, merenungkan setiap sudutnya sekaligus melihat pergerakan kawan," tulis Andi melalui akun Instagramnya.
Dalam unggahannya tersebut, Andi menjelaskan bahwa dalam produksi tersebut kekurangan pemain figuran untuk sebuah adegan. Ia pun 'memaksa' kru (korban) yang bertugas sebagai Talent Coordinator (Talco) untuk menggenapi jumlah figuran sesuai kesepakatan yang sudah dibuat saat sebelum hari produksi.
"Saya pernah memaksakan shooting dengan jumlah figuran terbatas. Hasilnya buruk dan tentu saja nama saya ada dalam tekanan dan catatan. Makanya saya memaksa untuk menggenapi jumlah sesuai dengan kesepakatan," jelas Andi.
Terkait dugaan yang mengatakan bahwa dirinya mendorong kru tersebut, Andi mengakuinya. Namun, Ia menampik kabar yang mengatakan bahwa diri nya juga menampar kru tersebut.
"Saya kesal dan memaksa Talco untuk melengkapi jumlah, saya dorong agar menjauh karena saya sangat kesal,"
"Sebagai orang yang percaya bahwa kekerasan sebaiknya hanya terjadi di film aksi, saya yakin betul bahwa adalah DORONGAN yang saya lakukan, bukan TAMPARAN," jelasnya.
Andi mengungkapkan bahwa dirinya sempat didatangi oleh Ayah korban yang datang ke lokasi syuting untuk meminta kejelasan. Sang sutradara menyampaikan bahwa dirinya telah meminta maaf kepada Ayah korban, namun dirinya terus ditekan. "Dengan segala hormat pada sang Bapak, saya mengabaikannya dan memilih untuk kembali memaksa tim saya untuk kembali bekerja."
Dalam unggahannya tersebut, Andi juga mempertanyakan sikap Paragon Pictures yang mengumumkan pemecatan dirinya sebagai sutradara dari produksi tersebut tanpa disediakan wacana untuk melakukan mediasi dengan korban.
(Nicholas Timothy Suteja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id