Proses syuting film disutradarai oleh Danial Rifki ini dilakukan di Jepang. Ketika syuting di Jepang, Zara pun teringat masa ketika dia dulu tergabung dalam idol grup JKT48.
"Mantan idol ya bukan masih idol. Aku sih mirip-mirip rasanya. Apalagi ketemu orang di sana orang-orang Jepang lagi. Kayak rasanya sama ketika syuting di JKT48 sih. Syutingnya fun banget," kata Adhisty Zara di Jakarta.
Film ini berebut mengikuti kisah seorang idol Jepang bernama Naomi yang diperankan Adhisty Zara. Orangtua Naomi sudah lama bercerai. Namun, ketika Naomi meninggal, mereka memperebutkan jenazah Naomi lantaran mereka menganut kepercayaan yang berbeda.
Sang ayah berkewarganegaraan Indonesia dan beragama Islam. Sementara sang ibu, berkewarganegaraan Jepang dan beragama Buddha.
"Ini adalah peran yang sangat mendalam bagi saya. Naomi yang jadi idol di Jepang, suatu hari dia meninggal, ibunya Buddha, bapaknya Muslim. Jadi orangtua Naomi itu berebut, anaknya mau dimakamkan dengan tata cara dari agama mana, makanya orangtua Naomi berebut jenazahnya," kata Zara.
"Semua orangtua tentu ingin mendapatkan yang terbaik untuk anaknya. Apalagi kalau sudah berbicara tentang kepercayaan, ingin yang terbaik sampai akhir hayatnya. Film ini juga berbicara tentang kasih sayang kedua orangtua, yang ingin anaknya tenang setelah meninggal,” lanjutnya.
Tantangan terbesar yang dijalani Zara adalah ketika dia harus melakukan adegan meninggal. Di tengah cuaca dingin, butuh kemampuan menahan diri dan berakting diam.
"Akting meninggal susah, saya sempat ketiduran dan agak mangap. Karena diam doang. Susah. Adegannya panjang, sangat berat dan penting di kuil itu. Jadi susahnya nahan napas. Ditambah, itu dingin banget. Di kaki aku, ditaruh untuk penghangat gitu sampai betis, supaya enggak menggigil," ucapnya.
Film Berebut Jenazah bakal tayang di Klik Film mulai 14 Februari 2024 bersamaan dengan film Telepon yang Tak Pernah Berdering. Film ini dibintangi Aqeela Calista, Teuku Rifnu Wikana, Prastiwi Dwiarti, Sriyatun, Bima Azriel, Putri Fiyonda, dan Crescentia Kunti Dewanggani.
Film ini mengisahkan perjalanan Tini, seorang anak yang harus tinggal bersama neneknya karena kondisi ekonomi yang sulit, sementara ibunya, Surti, bekerja sebagai buruh migran di Arab Saudi. Suatu hari, Surti mengirim surat yang mengabarkan bahwa ia sedang ditahan polisi dan berjanji akan menelepon Tini keesokan harinya pukul lima sore. Penuh harap, Tini menanti kabar dari ibunya. Namun, siapa sangka, panggilan yang ditunggu-tunggu justru mengungkap tragedi yang mengubah hidupnya selamanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id