"Sebuah festival selain merayakan berbagai jenis film dan diskusi tapi juga membangun ruang. Jadi, setiap jenis film bisa tumbuh di setiap festival-festival berbeda," ucapnya.
Garin Nugroho yang berperan sebagai Board Madani International Film Festival 2021 mengungkapkan bahwa festival ini berkaca pada pagelaran film di Korea Selatan. Ia menyatakan jika sebuah festival tidak selalu dinilai dari besar atau kecilnya.
Sebuah karakter, cara pandang, fokus, dan subyek juga menjadi tolokukur yang penting dalam sebuah festival film. MIFF hadir dengan sebuah karakter bangsa Indonesia, dilatarbelakangi oleh sejarah bangsa ini yang ingin mengatakan bagaimana bentuk masyarakat Madani itu.
Pada kesempatan yang sama, Garin Nugroho juga menyatakan kegembiraannya terhadap Madani International Film Festival yang membawa angin segar untuk sebuah festival film di Indonesia.
Madani International Film Festival tahun ini akan diselenggarakan mulai 27 November hingga 4 Desember 2021. Pada penyelenggaraan kali ini, Madani International Film Festival mengusung tema Light: Sufism and Humor.
Perhelatan MIFF tahun ini menayangkan 13 film dengan 7 tema diskusi yang berbeda dengan menghadirkan narasumber Internasional Hassan Abdul Muthalib (Malaysia), Amir Masoud Soheili (Iran), dan Dag Yngvesson (Malaysia) beserta narasumber Tanah Air lainnya.
Sejumlah lembaga seperti East Cinema, Binus University, Jaringan GusDurian, dan Kineforum juga ikut membantu penyelenggaraan Madani International Film Festival 2021.
Untuk para penonton yang ingin menonton secara luring, dapat menyaksikan lewat kineforum.eventive.org.
(Ifdal Ichlasul Amal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News