Film Snow White (Foto: Walt Disney Pictures)
Film Snow White (Foto: Walt Disney Pictures)

6 Kontroversi Film Snow White Live-action

Rafi Alvirtyantoro • 17 Maret 2025 14:07
Jakarta: Snow White menjadi salah satu film Disney yang populer sejak dirilis pada 1937 silam. Namun sayangnya versi live-action yang dibintangi oleh Rachel Zegler dan Gal Gadot telah menuai kontroversi sebelum dirilis di bioskop pada 19 Maret 2025.
 
Film yang disutradarai oleh Marc Webb ini telah berhadapan dengan berbagai masalah. Mulai dari pernyataan para aktor hingga visual yang ditampilkan tidak memenuhi ekspektasi banyak orang.
 
Bahkan saat acara pemutaran perdana yang digelar di El Capitan Theatre, California, pada 15 Maret lalu, Disney tidak melibatkan media untuk melakukan wawancara seperti biasanya. Perusahaan itu hanya membiarkan fotografer dan kru mereka untuk berada di red carpet.

Berikut daftar kontroversi film live-action Snow White:

1. Kontroversi Pemilihan Pemeran Utama

Karakter Snow White dikenal sebagai sosok wanita dengan kulit berwarna putih pucat. Tidak heran kalau masyarakat Indonesia juga menyebutnya dengan nama Putri Salju.

Namun versi live-action ini justru menggandeng seorang aktris berdarah Amerika Latin, Rachel Zegler, sebagai pemeran karakter Snow White. Hal itu pun menuai beragam reaksi dari banyak pihak karena menghancurkan imajinasi penonton, termasuk rasisme terhadap Rachel Zegler.
 

2. Polemik Tujuh Kurcaci 

Pada 2022 lalu, aktor Peter Dinklage memberikan kritikan pedas untuk Disney yang melibatkan 7 kurcaci dalam film live-action Snow White. 
 
“Saya sedikit terkejut (dengan fakta) bahwa mereka sangat bangga memilih aktris Latina sebagai Putri Salju, tetapi kalian masih menceritakan kisah Putri Salju dan Tujuh Kurcaci,” ujar Peter Dinklage dalam podcast bersama Marc Maron.
 
Aktor dengan bentuk dwarfisme yang disebut achondroplasia ini bahwa Disney seharusnya mundur dan menilai ulang proyek tersebut. Peter mengaku akan memberikan dukungan kalau film live-action Snow White diberikan sentuhan progresif yang memukau.
 
Sebagai tanggapan, Disney ingin menghindari stereotip yang kuat dari film animasinya sehingga mengambil pendekatan berbeda dengan karakter kurcaci. Mereka juga telah berkonsultasi dengan anggota komunitas dwarfisme.
 
Selain itu, alih-alih menggunakan aktor asli untuk memperkuat sebutan live-action, Disney justru memilih menggunakan CGI untuk menampilkan para kurcaci dalam film Snow White. Tentu hal tersebut juga menuai kritik.
 

3. Pernyataan Kontroversial Rachel Zegler

Setelah menuai kritik dengan pemilihannya, Rachel Zegler justru membuat pernyataan yang kontroversi dalam acara tahunan Disney bertajuk D23 Expo pada 2022 lalu. Saat itu, pemain film Wide Side Story itu mengatakan bahwa film aslinya ketinggalan zaman. 
 
Lalu, Rachel Zegler juga menyebut kalau pangeran tampan yang ada di dalam cerita Snow White itu seperti seorang penguntit.
 

4. Perubahan Alur Cerita

Disney sepertinya membuat banyak perubahan dalam film live-action Snow White sehingga menjatuhkan imajinasi para penggemarnya. Apalagi dengan perubahan alur cerita yang disampaikan oleh Rachel Zegler kepada Variety pada 2024 lalu.
 
Ia mengatakan film live-action Snow White akan memiliki versi lain tentang asal usul nama sang putri.
 
“Itu kembali ke versi lain dari Putri Salju yang diceritakan dalam sejarah, di mana dia selamat dari badai salju yang terjadi ketika dia masih bayi. Jadi raja dan ratu memutuskan untuk menamainya Putri Salju untuk mengingatkannya akan ketangguhannya,” jelas Rachel Zegler.
 
 
Baca juga: The Electric State Jadi Film Netflix Termahal, Anggaran Capai Rp5,2 Triliun!

5. Kritik Pedas dari Keturunan Sutradara Asli

Film asli Snow White merupakan hasil garapan beberapa sutradara, termasuk David Hand. Dalam wawancara bersama The Telegraph, anak dari David Hand yang bernama sama mengecam versi live-action karena dinilai kurang menghormati versi aslinya.
 
“Ini konsep yang sangat berbeda, dan saya sama sekali tidak setuju dengannya,” ujar David Hand.
 
Ia menyebut film live-action ini sebagai aib karena Disney mengubah sesuatu yang telah sukses sebelumnya. Bahkan David Hand menyebut tim produksi memiliki pemikiran yang radikal.
 
“Pemikiran mereka sekarang sangat radikal. Mereka mengubah cerita, mereka mengubah proses pemikiran karakter. Mereka membuat hal-hal 'woke' baru, dan saya sama sekali tidak tertarik dengan itu,” kata David Hand. 
 

6. Perbedaan Pandangan Pemeran Utama

Salah satu konflik utama yang diduga terjadi di antara Rachel Zegler dan Gal Gadot adalah pandangan politik mereka mengenai Palestina dan Israel. Rachel telah menyatakan dukungannya untuk Palestina, sementara Gal Gadot, yang berkebangsaan Israel dan pernah bertugas di Pasukan Pertahanan Israel (IDF), adalah pendukung vokal Israel.
 
Bahkan Gal Gadot dilaporkan tidak menyukai cara Rachel Zegler menyampaikan tentang film live-action Snow White yang menimbulkan kontroversi. 
 

 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan