Film Now You See Me: Now You Don't (Foto: LionsGate)
Film Now You See Me: Now You Don't (Foto: LionsGate)

Raup Rp1,26 Triliun, Film Now You See Me: Now You Don't Puncaki Box Office Global

Rafi Alvirtyantoro • 17 November 2025 18:28
Jakarta: Film Now You See Me: Now You Don't berhasil mencetak pendapatan besar di pasar domestik maupun internasional. Film besutan sutradara Ruben Fleischer ini membuktikan diri sebagai pesaing kuat di antara rilisan Hollywood lainnya.
 
Melansir dari Variety, film Now You See Me: Now You Don't menempati posisi puncak tangga box office global dengan total perolehan sebesar Rp1,26 triliun ($75,5 juta). Film produksi LionsGate ini juga menduduki posisi pertama di pasar domestik dan telah meraup Rp906,66 miliar ($54,2 juta) dari 64 wilayah internasional.
 
Kinerja film ketiga dari seri Now You See Me ini terbilang kuat di mata penonton luar negeri, mengingat perilisannya hampir satu dekade dari seri sebelumnya. Beberapa negara yang menjadi penyumbang pendapatan tertinggi termasuk Tiongkok (Rp321,09 miliar atau $19,2 juta), Korea Selatan (Rp65,26 miliar atau $3,9 juta), Prancis (Rp58,57 miliar atau $3,5 juta), dan Inggris (Rp53,55 miliar atau $3,2 juta).
Adapun biaya produksi untuk film Now You See Me: Now You Don't sendiri mencapai Rp1,51 triliun ($90 juta). Film ini telah tayang di bioskop Indonesia pada 12 November 2025.

Film Now You See Me: Now You Don't mengisahkan tentang reuni The Four Horsemen yang kali ini bekerja sama dengan generasi pesulap baru untuk membongkar jaringan korupsi global yang melibatkan berlian berharga.

Demon Slayer dan The Running Man: Nasib yang Berbeda

Di sisi lain, film Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle mencatat debut yang mengesankan di Tiongkok dengan raupan Rp877,69 miliar ($52,4 juta). Saat ini, film yang didistribusikan oleh Sony Pictures tersebut menempati peringkat kelima sebagai film terlaris sepanjang tahun 2025, setelah meraup pendapatan hampir Rp12,23 triliun ($730 juta).
Berbeda nasib, film dari Paramount, The Running Man, sebuah adaptasi dewasa (R-rated) dari novel distopia karya Stephen King, mengalami kegagalan di box office global. Setelah terpuruk dengan peluncuran domestik sebesar Rp284,48 miliar ($17 juta), film tersebut hanya berhasil meraup Rp187,02 miliar ($11,2 juta) dari 58 pasar internasional.
 
Hasil ini dinilai bencana mengingat The Running Man memiliki anggaran produksi yang besar, mencapai Rp1,84 triliun ($110 juta). Film garapan sutradara Edgar Wright dan dibintangi oleh Glen Powell ini hanya laku di beberapa pasar, seperti Inggris (Rp55,22 miliar atau $3,3 juta), Jerman (Rp18,41 miliar atau $1,1 juta), dan Australia (Rp16,73 miliar atau $1 juta).

Kerugian Besar Warner Bros. 2025

Sementara itu, film One Battle After Another dari Warner Bros. telah melampaui angka Rp3,35 triliun ($200 juta) di box office global setelah menambahkan Rp23,43 miliar ($1,4 juta) dari pasar internasional. Film thriller yang disutradarai oleh Paul Thomas Anderson dan dibintangi oleh Leonardo DiCaprio, Sean Penn, dan Chase Infiniti ini memang menerima beberapa ulasan terbaik tahun ini.
 
Namun, dengan anggaran Rp2,34 triliun ($140 juta), film ini diposisikan sebagai salah satu kerugian terbesar tahun 2025. Mengingat pemilik bioskop mengambil setengah dari penjualan tiket dan Warner Bros. juga menghabiskan puluhan juta dolar di luar biaya produksi untuk pemasaran, film One Battle After Another dipastikan mengalami defisit besar.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan